Jember – Jempol. Usai pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/19) Spekulasi seputar pencalonan dr Abdul Rohim suami Bupati Jember dr Faida MMR sebagai calon Anggota DPRRI dari Parati Nasional Demokrat (Nasdem), akan menjadi pertaruhan bagi reputasi Bupati Jember. Pasalnya, Bupati Faida tak tanggung mendorong dengan segala daya upaya agar sang suami bisa lolos terpilih sebagai anggota DPRRI.

Nyrempet “Abuse of Power”
Kasak – kusuk upaya Faida terdengar santer, bahwa sang Bupati sudah menggunakan segala kekuatan, bahkan yang nyrempet ”Abuse of Power” (Red : Memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan dirinya, keluarga dan kroninya) juga dengan terang benderang dilakukannya. Diantaranya dengan memanfaatkan program pemerintah daerah, seperti beragam agenda Kongres, Bansos, bagi – bagi KTP (Red : kasus ini sudah dilaporkan Ketua LSM Format Kustiono Musri dkk ke Polda Jawa Timur).
Kakuatan lainnya yang katanya juga digunakan untuk mendongkrak perolehan suara dengan menekan sejumlah Kepala Desa. Upaya ini tampak cukup efektif, terlihat pergerakan suara dukungan terhadap dr Abdul Rohim bergerak diantara 300 – 500 suara per desa. Bahkan terdapat di beberapa desa yang jumlah suaranya diatas 1000 suara. Jika Kepala Desa berhasil dimanfaatkan maka tidak mustahil dr Abdul Rohim diperkirakan akan meraih suara diatas 100 ribu.
Beberapa Kepala Desa sempat menghubungi Jempol yang mempertanyakan kebenaran tekanan kekuasaan Bupati Faida kepada sejumlah kepala desa. Tentu saja, tak semua Kepala Desa bersedia di “minta” bantuannya untuk mendulang suara.
Gesekan Internal
Meski segala daya sudah dilakukan, sejumlah prediksi justru mengunggulkan pesaing beratnya H Charles Mekiansyah yang diperkirakan akan lolos melenggang menuju senayan. Perkiraan itu didasarkan pada perolehan suara H Charles yang mengungguli suara dr Abdul Rohim.
Sebagai catatan, sejak semula sudah menjadi rival politiknya di internal Partai Nasdem. Dugaan terjadinya perseteruan di internal Partai Nasdem tampak pada penentuan urutan daftar Caleg DPRRI Partai Nasdem, antara H Charles yang diharapkan akan menduduki ututan nomor 1 terlempar pada urutan nomor 5, sedangkan urutan nomor 1 diduduki dr Abdul Rohim.
Gesekan horisontal diantara pendukung dilapis bawah, menurut pantauan Jempol memang harus diakui sangat terasa. Hal itu sangat wajar, masing – masing pendukung sudah pasti ingin jagonya yang lolos dengan mendapatkan suara terbanyak.
Mengukur Kekuatan Bupati Faida
Rupanya, pencalonan dr Abdul Rohim sang suami Bupati Jember itu akan menjadi tolak ukur daya terima masyarakat atas Faida sebagai bupati selama memimpin Jember. Jika perolehan dr Abdul Rohim tidak signifikan, maka sudah barang tentu akan dijadikan sebagai cerminan bahwa Faida ternyata gagal meraih simpatik warga Jember.
Lebih jauh, perolehan suara dr Rohim juga bisa dipakai ukuran, jika Faida ingin mencalonkan kembali sebagai Bupati Jember pada periode berikutnya. Faida barangkali musti mulai berkaca pada kebijakan yang telah dijalankannya, ternyata tidak cukup menarik untuk mendongkrak reputasinya.
Penghitungan suara sudah barangtentu masih berlangsung sampai sidang Pleno KPU Kabupaten Jember menetapkan perolehan suara hasil Pemilu 2019. Kita tunggu saja bagaimana hasilnya (*)