jempolindo.id-Jember. Setiap musim hujan dipastikan banjir pun tiba melanda hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Jember. Sambil gremeng wargapun berkeluh kesah :”Banjir kok langganan”.
Banjir yang menggenangi satu desa Sumberagung di Kecamatan Sumberbaru, Kamis (29/11) adalah contoh belum adanya penanggulangan komprehensif atas permasalahan banjir yang datangnya tahunan itu.
Seperti biasa, banjir langganan yang datangnya tahunan ini memang tak sampai menelan jiwa. Berdasarkan pantauan, banjir biasanya menggenangi 5 rumah, 1 sekolah dan 20 hektar lahan pertanian. Ketinggian air sekitar 30-50 cm. “ya begitulah paling hanya kerugian ekonomi,” kata warga pasrah.
Kapolsek Sumberbaru AKP Subagiyo, mengaku selama 1,5 tahun bertugas di Sumberbaru sudah terjadi dua kali banjir. Menurut pengamatannya banjir itu terjadi akibat dari terjadinya pendangkalan dan kurangnya program kali bersih, hingga saluran air tidak normal.
Jika musim hujan sudah tak sanggup menampung debit air hujan.
Tindakan standar penanggulangan seperti sudah hapal dilakukan. Koordinasi pihak masyarakat, desa , muspika dan BPPD Kab Jember.
Banyak pihak menyanyangkan terulangnya masalah banjir seolah tanpa ada sentuhan serius pemerintah. Bisa jadi, perencanaan tata kelola Sumber Daya Air (SDA) yang belum menggunakan data Ketinggian rupa bumi yang jadi penyebab kantong kantong genangan.
Penyebab banjir berdasarkan temuan dilapangan biasanya juga akibat Bekas rawa atau fungsi pembuangan pengelolaan air yg dijadikan pemukiman (tidak konsisten tata ruang), serta Pengelolaan air dalam hal fungsi koordinasi kurang koordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur, maka dipandang perlu sinergisitas antar pihak dan penegakan peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Semoga ada keseriusan penanggulangan pada akar permasalahan adanya banjir. (#)