Baliho Bacabup Hendi Pampang Data Kemiskinan Ada Yang Kebakaran Jenggot. BPS Jember : “Data Itu Benar”

Loading

Jember _ Jempolindo.id_ Terpampangnya Tulisan “JEMBER KOTA TERMISKIN KE 2 DI JAWA TIMUR” pada Baliho Bacabup Jember H Hendi Siswanto, tampaknya mengundang protes pendukung salah satu cabup. Menghindari kesimpang siuran informasi, BPS Jember mengundang wartawan terkait penjelasan data kemiskinan dan dasar penetapan perhitungannya. Selasa (22/10/19).

Baliho Cabup
Jumpa pers BPS Jember soal Baliho Bacabup H Hendi Siswanto di Kantor BPS Jember. Selasa (22/10/19)

“Dengan banyaknya pertanyaan pada saya melalui WA dari beberapa wartawan, supaya seragam  saya undang semua untuk hadir pada siang ini biar sekalian saja  penjelasannya, supaya tidak ada kesimpang siuran informasi,” terang kapala BPS Jember  Ir Arif Joko Sutejo MM.

Data yang juga pernah disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah, menurut Arif selaku kepala BPS yang baru menjabat 3 bulan, jumpa pers digelar bukan terkait  isu Politis di Kabupaten Jember.  BPS hanya bertujuan melengkapi saja, soal   yang beredar di masyarakat luas terkait banyaknya pertanyaan melalui WA Pribadinya.

“Apa yang terpampang di Baliho itu tidak salah, kita hanya melengkapi saja dengan data bahwa dasar yang dipasang dalam Baliho itu menyebutkan data dari BPS Jember,” papar Ir Arif.

Dari beberapa pertanyaan wartawan yang hadir ada raut kecewa karena data release yang dikeluarkan  BPS ternyata data yang sudah pernah dikeluarkan pada Januari 2019 lalu.

“Apakah bapak tidak mencoba untuk mengingatkan kepada Bacabup tersebut agar dalam memuat tulisan di Baliho juga di sisipkan uraian data terkait kemiskinan tersebut,” ucap wartawan media terkemuka.

“Saya gak berhak untuk Intervensi sejauh itu mas, karena itu bukan kewenangan BPS,”  jawab  Arif .

Lebih lanjut, Arif menjelaskan data kemiskinan yang menyebut Jember sebagai kabupaten termiskin ke dua tidak salah, hanya saja seharusnya dibandingkan dengan kabupaten yang setara.

“Misalnya dengan Kabupaten Malang, jika dengan kabupaten Mojokerto misalnya, ya tidak aple to apel,” tegas Arif.

Menentukan peringkat kedua, kata Arif menggunakan angka kemiskinan mutlak.

“Jika menggunakan indikator lainnya, maka Jember masih urutan ke.22,” terang Arif.

Arif menyebut angka kemiskinan Kabupaten Jember sebanyak 240 ribu jiwa, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Jember sebesar 2,4 juta, maka prosentase kemiskinan sebesar 9,98 persen.

“Angka itu setara dengan angka kemiskinan nasional,” tuturnya. ( and )

Table of Contents