Rencana kedatangan Pengamat Politik Rocky Gerung yang akan menghadiri Forum Diskusi bertajuk “Menakar Demokrasi dengan Akal Sehat” pada Kamis, (7/2/19) ditolak aktivis Jember kawakan Jumadi Made.
“Rocky Gerung harus ditolak, biar gak bikin kisruh jember saja,” kata Jumadi dihubungi melalui ponselnya, Rabu (6/3/19).
Jumadi yang juga Caleg Partai Hanura itu, menilai Rocky Gerung telah menghina ulama dengan menjuluki dengan julukan Kambing (Red : Yang dimaksud barangkali KH Agus Salim) . Alqur’an juga telah dianggap sebagai fiksi.
“saya sudah beritiket baik. Tapi apapun alasannya, Rocky gak boleh masuk Jember. Dia sudah berani menghina Kyai saya. Biar sudah, mana kekuatannya. Relawan Jumadi Made siap, biar Tumpah darah sekalipun gak apa – apa,” sergah Jumadi.
Rocky Hadir Dalam Forum Ilmiah
Menanggapi aksi penolakan itu, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Jember Sulistyo Adi menjelaskan melalui press release, rabu (6/3/2019) bahwa kedatangan Rocky Gerung bersamaan dengan kedatangan tamu Rektor Univesitas Muhammadiyah Bandung.
“Mumpung da kesempatan, ya sekalian kita bikinkan forum akademik,yang jelas forum akademik itu di atur dalam undang-undang dan di lindungi oleh undang-undang, jika kami melakukan pelanggaran ya silahkan di beri peringatan dan tindakan ,” kata Sulityyo Adi.
Penghambat Harus Ditangkap
Sebagaimana dilansir Media On line Berikata.com ,Menyitir pendapat Rocky Gerung, bahwa dalam UUD 1945 ditegaskan setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Lebih jelas bahwa UU 12 tahun 2012 sudah mengatur mengenai pendidikan tinggi dan perlindungan kebenaran akademik.
“Negara tidak melindungi pendapat siapa pun. Yang dilindungi negara adalah hak untuk berpendapat. Jadi haknya yang dilindungi, bukan pendapatnya. Negara nggak ada urusan dengan pendapat orang,” rocky gerung
Pengamat politik lulusan Filsafat Universitas Indonesia ini juga mengatakan bahwa jika ada yang menghambat pendapat orang lain harus ditangkap.