Teror Klitih di Jember, Hoaks atau Fakta ?

Kapolres: Jember Masih Aman

Loading

Jember – Jempolindo.id – Seorang rekan mengirim gambar, vidio, dan Screenshot potongan pembicaraan, terkait maraknya teror Klitih, di Kabupaten Jember, yang beredar di medsos. Sabtu (19/11/2023).

Sekedar info agar lebih berhati-hafi, apabila keluar malam, utamakan faktor keamanan,lagi musim gangster dijember, titik kumpul di Semanggi bawah, lebih baik menghindar apabila sikon gak memungkinkan,” kalimat itu kiriman dari seorang teman, melalu WahtsApp.

Baca juga: J-Pernik Mempermudah Mengurus  Identitas 

Mitra Jempolindo, bertanya perihal kebenaran kabar Teror Klitih tu, apakah kabar itu benar atau sekedar hoaks.

“Assalamualaikum om, berita iku bener opo gak om, soale kan gak Ono keterangannya yang jelas Yo om, paling hoaks Yo,” Ujarnya.

Jempolindo, yang memang kurang berkonsentrasi pada berita kriminal mencoba mencari tahu, perihal kabar yang beredar.

Melalui Googling, TribunJatim.com, mengabarkan, bahwa dalam satu minggu belakangan, media sosial di Jember, beredar pesan berantai dengan berbagai narasi, tentang lingkungan yang mulai tidak aman. Berita itu menggambarkan maraknya Teror Klitih.

Pesan berantai ini beredar setelah di Facebook ada postingan yang menyebutkan, jika anaknya pada jam 12 malam tanggal 15 November 2023, hampir jadi korban pembunuhan di kawasan Tegal Besar, tepatnya diantara Perumahan Graha Citra Mas hingga Ajung, namun bisa menyelamatkan diri.

Sejak postingan tersebut beredar di medsos, muncul berbagai postingan yang hampir serupa. Dalam postingan yang beredar menyebutkan Jember sudah tidak aman.

Bahkan narasinya, dibumbui istilah Klitih (Keliling golek getih) atau keliling mencari darah,  yang menggambarkan, seolah-olah beberapa titik di Kabupaten Jember sudah tidak aman.

Tidak hanya narasi, bahkan ada beberapa vidio dan foto, bukan terjadi di Kabupaten Jember, tapi di daerah lain.

Kalaupun ada vidio yang asli dari Jember, itupun tidak ada kaitannya dengan peristiwa yang terbaru di Jember, melainkan peristiwa lama yang pernah terjadi 3-4 tahun silam.

“Kemarin ada vidio yang beredar, kalau sejumlah remaja membawa clurit diamankan polisi, dalam narasi disebutkan di Semanggi Jember,” ujar Lintang, warga Jember.

Menurut kabar, foto dan video sebenarnya vidio kejadian yang sudah lama di Klaten Jawa Tengah.

Beberapa Jurnalis, mengaku juga mendapatkan pesan berantai berupa screenshoot sebuah status dengan kalimat:  “Hati” Info Tadi malam lok Antirogo,  kena begal sebutan Klitih (Keliling Golek Getih). Ada 8 orang sekitar jam 11 malam Di lokasi Graha Citra Mas/Tegal Besar. Juga terjadi tadi malam, Alhamdulillah selamat, podo ngastiti yang pulang malam diatas jam 11″.

Ada juga pesan berbetuk tulisan berantai, yang di sertai sebuah vidio korban pembacokan dengan luka sayat di sejumlah punggung, yang didalamnya ada caption atau keterangan “Jember Rawan Bolo”.

Padahal, vidio yang disertakan dalam pesan berantai tersebut, adalah kasus carok yang terjadi di Jatiroto beberapa tahun Silam.

Jempolindo, yang kebetulan tinggal di Perum Bumi Tegal Besar, sempat mendengar kabar, tentang kejadian di sekitar Perumahan Tegal Besar menuju arah Ajung.

Anehnya, meski dicegat sebanyak 8 orang, namun korban selamat. Warga setempat menduga, kejadian itu bukan pembegalan, melainkan hanya ulah sekelompok pemuda iseng.

Sebab, sepeda korban juga tidak diambil. Sedangkan , korban sudah lapor ke Polsek.

“Kalaupun pembegalan, tentu 8 pelaku tidak kesulitan menggondol sepeda korban, tapi nyatanya sepeda motor korban aman,” ujar Warga setempat.

Meski demikian, warga Jember berharap, isu yang yang beredar itu tidak boleh dianggap enteng. Pihak kepolisian, juga harusnya merespon cepat, sehingga dapat segera diantisipasi.

“Kita gak tahu apa motivnya, tetapi kan isu berantai ini masive,” ujar Herman, Warga sekitar Perumahan Bumi Tegal Besar.

Apalagi, kata Herman, sudah mulai masuk tahun politik, bisa saja orang menduga, ada upaya membangun isu tidak benar. Sehingga menyebabkan prasangka bahwa Jember tidak kondusif.

“Karenanya, isu ini tidak boleh diabaikan, harusnya ada tindakan, termasuk kepada penyebar isu. Dampaknya, secara psikologis kan jadi menimbulkan ketakutan,” ujarnya.

Polres Jember Respon Teror Klitih

Seperti dirilis beberapa media, Kapolres Jember AKBP. Moh. Nur hidayat,  saat dikonfirmasi terkait dengan isu tersebut menyatakan, bahwa sejauh ini tidak ada kejadian pembegalan di wilayahnya.

Kabar yang beredar, masih sebatas dugaan. Belum ada bukti dan fakta yang cukup.

“Alhamdulillah, sejauh ini masih aman, dan mengenai peristiwa yang terjadi belakangan, masih hanya dugaan pencegatan, namun kami tidak ingin kecolongan, dan kami sudah menginstruksikan ke jajaran agar meningkatkan patroli pada jam dan daerah tertentu yang dianggap rawan,” ujar Nur Hidayat.

Sekedar informasi, Klitih, merupakan fenomena kejahatan jalanan yang pernah terjadi di daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya.

Terutama di daerah Klaten dan Magelang beberapa tahun silam. Sasaran pelakumya, pelajaran SMA dan SMK yang melintas di kawasan sepi.

Sebagaimana dirilis media, isu itu juga pernah terjadi di Kabupaten Jember, pada sekira bulan Mei 2023. (*)