Bangkalan – Jempolindo.id – Cawapres Mahfud MD disambut meriah masyarakat, saat mengunjungi kampung halamannya, di Pulau Madura Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023).
Baca juga: Komunitas Masyarakat Madura Rapatkan Barisan Dukung Mahfud MD
Ribuan warga Madura tumpah ruah, menyambut kehadirannya, di jembatan Suramadu, Bangkalan sambil bershalawat dan meneriakkan yel-yel dukungan kepada Menkopolhukam tersebut.
Masssa yang berkumpul terdiri dari para Kyai, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan sejumlah relawan serta organisasi kemasyarakatan. Seperti Ikatan Keluarga Madura (IKAMA), Himpunan Generasi Muda Madura (HIGEMURA), Sahabat Mahfud Madura, Madura Asli (MADAS), Yayasan Kerukunan Orang Madura (YAKORMA), Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), serta sejumlah elemen simpul relawan lainnya.
Menurut Ketua Umum Himpunan Generasi Muda Madura (HIGEMURA) Muhlis Ali, antusiasme masyarakat Madura, dalam setiap kegiatan yang dihadiri Mahfud MD, merupakan wujud kecintaan terhadap putra daerah tersebut.
“Nama Mahfud MD itu harum di hati orang Madura. Mereka mencintai dengan hati, karena Pak Mahfud merupakan tokoh kebanggaan mereka,” kata Muhlis Ali.
Muhlis menjelaskan, bahwa kebanggaan dan rasa kagum yang mendalam terhadap sosok Mahfud MD, sudah tertanam lama di hati masyarakat Madura.
Karena kiprah Mahfud, di level nasional yang dikenal bersih, berintegiritas, pemberani, dan cerdas.
Rasa cinta itu kemudian menemukan momentumm untuk diekspresikan ketika Mahfud MD dipastikan berlaga di pentas politik nasional, sebagai Cawapres Ganjar Pranowo.
Muhlis menegaskan, bahwa kecintaan masyarakat Madura kepada sosok Mahfud MD bukan bentuk kultus individu, melainkan sebuah realitas objektif dimana saat ini bangsa Indonesia mengalami surplus politisi tapi defisit negarawan.
Menurut Muhlis, Mahfud MD mempraktikkan politik yang beradab dan mencontohkan satunya kata dengan perbuatan.
Dia bukan tipe politisi yang mencla mencle tetapi merupkan tokoh yang konsisten memperjuangan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan berbangsa.
Ketika Mahfud MD berbicara demokrasi, maka itu bukannlah lips sevice namun akan diikuti dengan perilaku demokratis yang didasarkan pada nilai kebenaran dan prinsip demokrasi.
Demikian juga ketika dia berbicara supremasi hukum, maka dia akan menggunakan kewenangan yang dimilikinya untuk menegakkan hukum dengan seadil-adilnya.
Pertimbangan itulah, menurut Muhlis yang membuat sosok Mahfud MD menjadi tumpuan harapan tak hanya bagi masyarakat Madura, tapi juga rakyat Indonesia.
“Kini Mahfud MD menjadi semacam simbol pemersatu (unifying symbol) bagi masyarakat Madura. Meski pilihan partainya berbeda-beda, tapi untuk Pilpres nama Mahfud MD akan menjadi pilihan utama. Saya yakin kini Madura dalam genggaman Ganjar-Mahfud,” tegas Muhlis, yang juga merupakan mantan Ketua PB HMI.
Eskalasi Dukungan Mahfud MD
Muhlis Ali melihat arus dukungan terhadap Ganjar-Mahfud, makin hari eskalasinya makin kuat.
Dia melihat fenomena migrasi dukungan dari Paslon lain ke Ganjar-Mahfud, di Madura makin tak terbendung.
Hal ituz karena masyarakat melihat harapan akan kemajuan bangsa di tangan paslon nomor urut 3 tersebut.
Melihat tingginya animo masyarakat, pada pasangan Ganjar-Mahfud, Higemura bergerak cepat melakukan konsolidasi ke jaringan masyarakat Madura yang dibagi ke dalam tiga cluster.
“Untuk tahap awal, konsolidasi Higemura difokuskan ke dalam tiga cluster yang diprediksi merupakan daerah strategis penyumbang suara besar bagi sosok Pak Mahfud MD. Pertama adalah Pulau Madura sebagai home base dan lumbung suara, kedua wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur, dan ketiga adalah Komunitas Madura di Jabodetabek,” terang Muhlis, yang dikenal sebagai Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia.
Pada tahap selanjutnya, Higemura tidak hanya akan menggalang komunitas Madura, tapi akan memperluas ruang lingkup dengan masyarakat yang punya ikatan kekerabatan dan persahabatan dengan cluster kedua dan ketiga.
“Gerakan Higemura menggunakan metode door to door campaign dengan melibatkan pasukan darat yang masif dan terukur. Mudah-mudahan dapat berkontribusi maksimal dalam kemenangan Ganjar-Mahfud,” demikian Muhlis Ali. (#)