Jempolindo.id – Jember. Peristiwa ambrolnya Plafon Gedung didepan Kantor Dinas Bupati Jember, ditanggapi serius Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (SIMAK) Jember. Ambruknya plavon terjadi sekitar jam 10.10 WIB Jum’at Legi (31/05/19).

Koordinator SIMAK Jember Suhemi menyanyangkan sampai terjadi ambruknya plavon yang setiap tahunnya sudah dianggarkan perawatan melalui Bagian Umum Pemkab Jember. Seharusnya tidak perlu terjadi jika bagian umum melaksanakan tugasnya secara benar.
“Pokoknya tiap tahun ada anggaran perawatan yang nilainya mencapai 7 milyar,” kata Hemi.
Apalagi menurut Hemi, melihat dari bahan Galvalum yang dipergunakan sepertinya merupakan pekerjaan baru, sekitar 2 tahunan. Secara tehnis Hemi menduga pekerjaannya menyalahi ketentuan tehnis. Dugaan Hemi diperkuat dengan ikut ambrolnya pasangan batu bata merahnya.
“Untuk itu kami mendesak agar Aparat Penegak Hukum mengusut tuntas peristiwa ini,” pinta Hemi.
Rehab Yang Gelap
Sekda Kabupaten Jember Ir Mirfano saat dikonfirmasi terkait dengan permasalahan ini mengaku tidak tahu persis kapan dilakukan rehab. Selama dirinya menjabat jadi sekda yang jelas tidak pernah dilakukan pekerjaan rehabilitasi gedung.
“Selama saya menjabat sekda belum ada pekerjaan rehab,” katanya.
Pengamat Konstruksi Jember Agustono memperkirakan rehab gedung sekitar tahun 2006, awal pemerintahan Bupati MZA Djalal. Secara tehnis, disamping usia, bisa jadi terdapat penyebab lainnya. Diantaranya, buruknya perencanaan dan kualitas galvalum yang dipergunakan.
“Saya kurang paham persis kapan terahir direhab, sepengetahuan saya sekitar awal pemerintahan pak jalal,” kata Agustono.
Dikonfirmasi melalui WhatsApp, Bupati Jember dr Hj Faida MMR menanggapi peristiwa itu dengan santai.
“Ya diperbaiki,” katanya (*)