Jempolindo.id -Jubung- Jember. Siang itu, Kamis wage (18/7/19) iring iringan ratusan warga Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Jember tampak riang gembira mengantarkan pemuda yang sudah dua periode menemani pahit getir warga Jubung.

Desa Mandiri
Tak disangkal lagi, Bhisma Perdana selama dua periode dipercaya menemani warga Desa Jubung sebagai Kepala Desa telah membawa harum nama Jubung hingga menjadi desa mandiri. Sebuah prestasi yang tak gampang diraih, dari 248 desa se Kabupaten Jember, Desa Jubung adalah empat diantara desa mandiri di Jember.


Pantas jika Suningsih, warga Jubung lor tak segan menyumbang uang sejumlah satu juta rupiah buat pencalonan Bhisma.
“Ya kalau hanya dua periode gak tuntas membangun Desa Jubung,” Kata Ibu itu penuh antusias.
Hukum Saya Saja Jangan Rakyat
Tentu warga Jubung masih ingat saat kepala desa muda itu harus memberla kepentingan warga Jubung yang ingin mengais rejeki di Rest Area Jubung.


Tak segan Bhisma menempuh resiko berada dibaris terdepan, ketika warganya hendak dikriminalisasi oleh oknum perhutani.
“Daripada rakyat yang dihukum biar saya saja gak apa apa,” katanya kala itu.
Peka Lingkungan
Bhisma tak kenal kelas masyarakat, baginya semua rakyat diperlakukan seadil adilnya. Disela sela ngobrol santai tak jarang Bhisma memperhatikan warganya yang sedang melintas. Bahkan pengamen sekalipun.
“Dik dik kesini, ayo ngobrol kene,” katanya suatu hari, Bhisma berbincang ganyeng bersama pemuda. Lalu pemuda diajaknya ngobrol soal kemampuannya.
Rakyat adalah Raja
Begitupun soal layanan bagi rakyat Jubung yang menurutnya membutuhkan kebijakan dan ke arifan. Semua rakyat mesti diperlakukan sebagai raja yang harus dilayani.
Soal layanan KTP, Kartu Keluarga dan kebutuhan administrasi lainnya, tak segan Bhisma turun tangan, jika para staf desanya menemui kesulitan dan kendala.
“Ya bagaimana, rakyat kan butuh cepat dilayani. Jangan dipersulit kalau bisa dipermudah,” selorohnya santai.
Pejuang Demokrasi
Kesetaraan dalam menyikapi kehidupan bermasyarakat, menjadi yang dipegang teguh dan terus diperjuangkannya. Sebagai proses pembelajaran kedewasaan berdemokrasi di tingkat desa.
Perbedaan pandangan bagi tokoh muda ini dianggapnya sebagai sebuah proses pendewasaan dalam menyikapi kehidupan masyarakat.
Bhisma terkadang terlihat asyik berbincang mengalir bersama orang yang berbeda pandangan.
Kerja Belum Selesai
Tak salah jika warga desa Jubung mengharap “Sang Oase” ini agar melanjutkan kepemimpinannya.


Seperti kata Koordinator Pemenangan H Arif Suhatmanto, kebersamaan warga Jubung mengantar Bhisma Perdana mendaftar sebagai calon kepala desa Jubung untuk ketiga kalinya, periode Tahun 2019 – 2025 merupakan kehendak masyarakat yang masih mencintai Bhisma Perdana.
“Kami hanya mengkoordinir agar tertib, kami juga tidak menyangka menjadi pendaftar pertama. Ini semua kemauan para pendukung. Kami berharap turut mensukseskan Pemilihan kepala desa Jubung,” katanya.
Kerja memang belum selesai, selamat mengantarkan Rakyat Jubung menuju cita citanya. (*)