Pemkab Jember Glontor 10 Milyar Beli Beras Petani, Benarkah  ?

Pemkab Jember
Foto : Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Imam Sudarmaji dan Ketua KTNA Jember Sucipto

Loading

Jember – Jempolindo.idSeperti telah dicanangkan Bupati Jember Hendy Siswanto, yang telah menganggarkan sebesar Rp 10 milyar untuk beli beras petani, sebesar 1000 ton, melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan  Kabupaten Jember. Beras itu sedianya akan didistribusikan untuk warga Jember, utamanya yang terdampak covid-19.

Menurut penjelasan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan  Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji, saat ditemui jempol di ruang kerjanya, pada Senin (30/08/2021) siang, menyatakan bahwa dari rencana pembelian beras 1000 ton, masih dilaksanakan sebanyak 500 ton.

“Ya karena mempertimbangkan kesiapan, maka masih dilakukan untuk 500 ton pembelian beras,” ujarnya.

Sasaran kerjasamanya, kata Imam adalah petani, jaid bukan hanya KTNA, bahkan ada juga dari HKTI.

“Hanya saja mungkin sempat terjadi miskomunikasi antara jaringan HKTI yang di kecamatan Panti, mungkin tidak memberi tahu (Ke pengurus HKTI Kabupaten Jember),” jelasnya.

Mekanisme pembelian beras petani itu, menurut Imam dilakukan bekerjasama dengan KTNA Kabupaten Jember, dan beberapa Koperasi.

“Kerjasamanya dengan Koperasi KTNA namanya Koperasi Sejahtera,” jelasnya.

Menurut Imam, semula sudah dimusyawarahkan bersama terkait dengan rencana pembelian petani, antara KTNA Jember dan BULOG sub Divre Jember, yang rencana itu telah dilaporkan kepada Bupati Jember.

“Rencana itu kemudian kami laporkan kepada bupati,” katanya.

Untuk memastikan kesanggupan melakukan pembelian beras petani, pihaknya mengaku  mengawali dengan kelompok tani yang sudah memiliki Ricing Milling Unit (RMU), karena ada beberap Kelompok Tani yang memang sebelumnya sudah mendapatkan bantuan mesin penggilingan padi, yakni di  Kecamatan Wuluhan, Kecamatan  Panti, Kecamatan Sumberjambe, Kecamatan Tanggul, dan Kecamatan  Ambulu.

Kini, menurut Imam kuota beras sebesar 500 ton sudah siap, bahkan sudah ada yang didistrisbusikan melalui OPD Pemkab Jember yang membutuhkan, termasuk diantaranya Dinas Sosial Jember yang sudah menyalurkan untuk 414 Kepala Keluarga.

“Ya tergantung dinas yang mengajukan, ini sebentar lagi ada untuk Dinas Peternakan yang juga membutuhkan,” tegasnya.

Katanya Beras 500 Ton Sudah Siap, dimana ?

Kerjasama pembelian beras petani itu, dibenarkan Ketua KTNA Jember Sucipto, saat dikonfrimasi di rumahnya, Minggu (29/8/20210), pihaknya membenarkan, bahwa memang ada kerjasama antara Koperasi milik KTNA Jember dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan  Kabupaten Jember, sebesar 500 ton beras.

“Kontraknya dengan koperasi bukan dengan KTNA,” ujar Sucipto.

Lebih lanjut, Sucipto, yang juga menjabat sebagai  ketua koperasi “Sejahtera” milik KTNA Kabupaten, menjelaskan, pembelian beras oleh pemkab Jember, dilakukan dengan cara pihak koperasi menyediakan terlebih dahulu sejumlah beras yang dibutuhkan.

“Kami harus menyediakan dulu gabahnya yang kita ambil dari petani,  lalu kita giling menjadi beras. Setelah itu kita kemas per 5kg, setelah di monev oleh dinas pertanian selaku pemberi kontrak baru di cairkan dananya 70 %,” ujarnya.

Karenanya, lanjut Sucipto, untuk biaya produksi pihaknya membiayai terlebih dulu.

“Jadi, untuk pembelian gabah petani atau biaya produksi kita menggunakan dana srndiri, bukan di danai pemkab,” tegasnya.

Sementara, Koperasi KTNA mendapat kontrak pembelian beras dengan harga RP.9000/kg, yang barangnya sudah terpenuhi di 6 gudang di masing KTNA yang di tunjuk.

KTNA Jember mendorong kebijakan pembelian beras petani itu, menurut Sucipto, karena memang kondisi petani yang memprihatinkan, terlebih pada saat pandemi covid-19, harga gabah sempat  anjlok di musim panen kemaren, dengan harga Rp Rp.370rb/kwintal.

“Sekarang dengan program ini, kita beli gabah petani dengan harga Rp.490rb/kwintal  melalui KTNA di 6 kecamatan.,” tuturnya.

Terlebih, kebetulan pada tahun 2021,  katanya KTNA kabupaten Jember juga bermitra dengan BULOG Jember , kontrak pembelian beras dari petani  sebayak 400 ton dengan harga Rp.8300/kg.

“Harga itu sudah cukup membantu petani,” imbuhnya. (Sugito/sofyan)