Jempolindo.id – Jember. “Saya meragukan keberpihakan Bunda Faida kepada wong cilik…utamanya petani…..bantuan hibah aja yang untuk petani di tolak….terus apa maunya……gak ngerti karepe opo……(Gak paham maunya apa)”. Pemilik Akun Musid menulis statusnya sebagai bentuk protes atas penolakan Bupati Jember dr Faida MMR atas Bantuan Hibah Propinsi Jawa Timur kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Jember.

Belum Tentu Faida Yang Menolak
Informasi penolakan itu bersumber dari Surat Kepala Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur Ir Hadi Sulistyo Msi tentang Bantuan Hibah Alsintan APBD Propinsi TA 2019. Isi surat tertuang bahwa Kabupaten Jember mendapatkan bantuan alsintan (alat mesin pertanian) kepada kelompok tani berupa transplantor 1 unit, Handtraktor 4 unit, pompa air 4 unit dan cultivator 4 unit.


“Namun demikian, Sdr Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jember tidak bersedia menerima bantuan tersebut. Untuk itu mohon kiranya ada jawaban secara resmi, apabila tidak ada jawaban resmi sampai tanggal 10 mei 2019 kami anggap kabupaten Jember menolak bantuan alsintan tersebut,” pernyataan penutup Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur dalam surat dimaksud.
Tentu saja penolakan itu belum terkonfirmasi apakah benar Faida yang menolak, atau justru ada alasan lain yang belum terkuak.
Tetapi surat Kadis Pertanian Jawa Timur telah mengarahkan nitizen untuk membangun asumsi bahwa Bupati Jember dr Fiada MMR tidak memiliki kepedulian atas pemberdayaan petani.
“Kebacut tenan Pemkab Jember ini yaaa…
Gak bisa memberi bantuan sendiri ke petani, malah Bantuan dari Provinsi ditolak.
Infonya….beberapa bantuan dari pusat (APBN) juga bernasib sama,” seperti ditulis pemilik akun Kustiono Musri.
Penolalakan Didukung Nitizen
Tentu saja penolakan Kabupaten Jember atas hibah propinsi kepada petani justru juga mendapat dukungan beberapa nitizen. Mereka menilai penolakan itu merupakan langkah tepat, pasalnya banyak bantuan hibah dan sejenisnya kepada dan atas nama kelompok tani justru penikmatnya hanya orang – orang tertentu.
“Banyak bantuan dari pemerintah untuk petani. contoh daerah saya bantuan alat ringan sampai alat berat banyak yang dapat tapi saya lihat tidak berjalan lama keberadaan nya. kelompok hanya formalitas saja,” seperti ditulis pemilik akun whezil.
Ketidak adilan kepada petani juga diakui pemilik akun Kang Hery Susanto, dirinya mengaku sebagai petani yang bukan pengurus atau bahkan anggotapun tidak, selama ini belum pernah menikmati bantuan pemerintah.
“…..petani diingat bila momen politik saja setelah itu usai wassalam,” tulisnya. (*)