jempolindo.id – Jember. Jumlah ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) di Jember mulai tahun 2004 – September 2018 mencapai 4.018 orang. Selama tahun 2018 saja ditemukan 506 ODHA. Data itu pernah disampaikan Konselor HIV-AIDS di Klinik VCT (Volluntary Consulting and Testing) RSD dr Soebandi Jember dr Justina Evy Tyaswati pada september 2018.
Ditemui usai koordinasi pendampingan warga Jubung Sukorambi Jember yang terjangkit HIV, Senin 21/1/19 (Baca : Bunga Warga Jubung Pengidap HIV), Relawan Pendamping ODHA Heri Mukhlis menyatakan permasalahan penangan ODHA masih perlu kepedulian semua pihak.
Lebih lanjut Heri menyatakan bahwa ODHA selama ini masih mendapat perlakuan kurang manusiawi, baik oleh keluarganya maupun lingkungan sosialnya.
Heri bekerjasama dengan LSM Ogawa berupaya melakukan pendampingan ODHA di Kabupaten Jember, melalui pendekatan yang lebih manusiawi, mulai penanganan penyakit yang dideritanya hingga mencarikan jalan keluar agar ODHA punya kegiatan ekonomi sesuai kemampuannya.
Karenanya Heri berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait lebih serius menangani masalah ODHA.
“Saya berharap orang terjangkit HIV mendapat penanganan husus, sehingga waktunya dan pikirannya dapat tersalurkan,” kata Heri.
Heri menjelaskan HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. HIV sering kali disamakandengan AIDS. Padahal keduanya ini jelas berbeda walaupun saling berkaitan.
AIDS merupakan kepanjangan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yakni sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya sistem kekebalan tubuh akibat terinfeksi HIV. Jadi, secara singkat, AIDS merupakan akibat dari HIV yang terus berkembang.
“Memang HIV belum ada obatnya, sampai saat ini hanya bisa dicegah agar tidak menjadi AIDS. Tetapi pengidap HIV juga manusia yang perlu perhatian, jangan dimarginalkan” pungkas Heri. (#)
