Jember _ Jempolindo.id_ Saat Diskusi Silaturahim Jember Idea Ke XI yang diprakarsai Aktivis Jember Jumadi Made di Warung Aira, Sabtu (9/11/19) terlontar penilaian atas Bakal Calon Bupati Jember yang sudah berebut rekom partai.
Ketua ICC Jember Nurdiansyah Rahman menilai belum ada bakal calon bupati Jember yang memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang mengemuka.
“Gampang saja menilainya, saat Sullam mengalami masalah hukum tidak ada satupun bakal calon yang beremphati,” ketusnya.
Pikiran publik akhirnya tak salah jika tergiring untuk berpendapat bahwa Bakal Calon Bupati yang ada hanyalah orang yang kebetulan punya uang dan ingin berkuasa.
“Inilah pentingnya keberadaan Jember Idea sebagai rumah aspirasi bagi rakyat untuk turut aktif mewadahi keluh kesah rakyat Jember,” tegasnya.
Karenanya Jumadi mengaku belum menjatuhkan pilihan untuk mendukung salah satu bakal calon.
“Saya pribadi bersikap, tidak penting siapa yang akan direkom partai, pokok asal bukan Faida,” tegasnya.
Untuk itu Ketua LSM MP3 Jember Farid Wajdi mengakui sulitnya memprediksi bakal calon yang akan direkom partai. Karenanya, Farid merasa sebaiknya terus bergerak melakukan proyeksi sesuai caranya masing – masing.
“Yang saling dukung dan saling memberikan informasi,” katanya.
Seperti yang sudah dilakukannya, sebagai kader Partai Nasdem, Farid terus memberikan input kepada Partai Nasdem melalui jaringannya, tentang semua perkembangan di Kabupaten Jember.
“Meski saya fokus pada dua hal, soal pilkades dan LHP BPK,” katanya.
Sedangkan Ketua IBW Jember Sudarsono mencoba tetap fokus mengkawal terkait hilangnya hak warga Jember untuk ikut CPNS tahun 2019.


“Sebaiknya tetap fokus mendorong DPRD Jember untuk merealisasikan Hak Interpelasinya,” harapnya.
Langkah politis sudah harus ditetapkan untuk menjawab kecarut marutan pemerintahan kabupaten Jember.
Jika diinventarisir, sudah terlalu banyak kesalahan yang dilakukan Bupati Jember, kebijakannya dengan sengaja menabrak aturan.
“Untuk itu, saya berharap gerakan tetap konstan, jika perlu terus menerus tanpa berhenti,” tandasnya.
Aktivis Jember Edy Purnomo alias Edy Black juga berharap pergerakan tetap pada jalur memperjuangkan nasib rakyat Jember dengan mengawal suksesi pilkada 2020.
“Pokoknya saya PBB, Pilih Bupati Baru, gak penting siapa yang akan terpilih yang penting mampu memperjuangkan nasib rakyat Jember,” tegasnya.
Akhir diskusi ditutup dengan pernyataan Ketua Presidium Jember Idea Dima Akhyar yang berharap elemen Jember Idea mampu menjadikan Maulid Nabi dan Hari Pahlawan sebagai momentum untuk menata niat.


“Mari sama sama menjaga niat, mulailah dengan niat yang baik, untuk visi yang paling jauh ke depan,” pesan Dima.
Dima tak mengelak, menurut pengamatannya di Kabupaten Jember sedang terjadi situasi yang menduafakan rakyat yang dilakukan dengan masive dan kekuatan besar.
Untuk itu Dima merasa perlu mengawal pergerakan agar punya landasan perjuangan yang kokoh.
“Disinilah Jember Idea dapat berperan konduktor dari sebuah orkestrasi pergerakan dengan target yang terukur,” katanya.
Menurut Dima kualitas pergerakan bukan terletak pada jumlahnya, melainkan pada kualitas elemen yang terlibat aktif.
“Aktivis itu Lone Wolf, Srigala Penyendiri yang terus bergerak,” pungkasnya. (*)