Jember_Jempolindo.id_ Peserta Diskusi Silaturahmi Jember Idea ke X di Warung Empatenam Rest Area Jubung bersepakat mengusung Dimma Akhyar sebagai ketua Jember Idea. Jum’at Malam (8/11/19).

Nurdiansyah Rahman yang akrab dipanggil Cak Nung mendadak meminta kesepakatan peserta dialog.


“Apapun namanya mari kita sepakati Dimma Akhyar ketuanya,” katanya diamini peserta diskusi.
Kepercayaan yang disandangkan kepada mantan Ketua Panwaskab Jember itu disambut dengan pernyataan kesiapan membangun gerakan melalui Jember Idea.
Dima menuturkan bahwa pahlawan lahir dari keterbatasan dan bergerak dari tata nilai yang ingin diperjuangkan.
Aktivis merupakan perwujudan pahlawan era kini yang hidupnya berada senantiasa menghadapi resiko diburu, dibui dan mungkin saja dibunuh.
“Semua punya rasa takut, tetapi setidaknya aktivis tidak ingin hidup sebagai pengecut,” tandasnya.
Diskusi bertajuk “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai wujud semangat kepahlawanan” mengalir usai melantunkan sholawat. Peserta dialog menyampaikan pokok pikirannya berdasarkan latar belakangnya masing – masing.


Ketua Paguyuban Petani Jember (Panijem) Supar menyampaikan gagasannya tentang makna maulud nabi dikaitkan dengan semangat kepahlawanan berdasarkan sudut pandang filosofi Jawa.


“Orang Jawa menanamkan nilai nilai ajaran keyakinan melalui tatanan budaya yang mendalam,” tuturnya.
Supar mengungkapkan harapannya untuk mengangkat harkat dan martabat petani melalui garapan dari hilir hingga hulu.
“Sesungguhnya petani adalah pahlawan yang sudah seharusnya nasibnya diperjuangkan,” tegasnya.
Kehadiran Aktivis GTT Ilham membuat diskusi kali ini semakin berwarna. Tokoh GTT menyampaikan kegeramannya terkait kebijakan pemerintah Kabupaten Jember yang mengabaikan kesejahteraan guru.


“Padahal sudah ada amanat undang – undang yang menghendaki agar guru digaji diatas UMR,” sergahnya.
Terlebih Jember yang tidak mendapat jatah Quota CPNS tahun 2019 semakin membuat Ilham geram.
“Ini bentuk Penindasan terhadap guru. Saya sudah cek sampai ke pusat, ternyata masalahnya Jember memang tahun 2018 belum mengusulkan, dan baru mengusulkan bulan maret 2019,” ketusnya.


Aktivis GTT lainnya, Eko Budiyono juga menyampaikan nasib GTT yang sudah enam bulan belum menerima honornya.
“Ini bentuk penindasan kepada guru tidak tetap,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan pensiunan PNS Wiryawan, yang menurutnya dibidang kesehatan tempatnya dulu bekerja mengalami nasib tak jauh dengan yang dialami GTT.
“Karenanya kami siap mengajak teman – teman dalam barisan perjuangan,” ujarnya.
Sedangkan Ketua IBW Sudarsono merasa punya tanggung jawab moral untuk turut terlibat memperjuangkan nasib rakyat Jember yang telah hilang kesempatannya untuk ikut CPNS tahun 2019.


Untuk itu Sudarsono bersam pegiat sosial lainnya telah mendesak Komisi A DPRD Jember untuk menggunakan hak interpelasi.
“Kita sudah terima info hari senin fraksi Pandikar bersedia menerima kehadiran para aktivis,” katanya.
Karenanya Sudarsono meminta agar upaya mendesak DPRD Jember terus menerus dilakukan hingga ada sikap tegas DPRD Jember.
“Terserah mau interpelasi atau hak angket itu pilihan anggota dewan yang mana yang dianggap paling mungkin dilakukan,” katanya.
Hadir juga Aktivis Sosial Politik Sullam Ridwan yang sedang menghadapi masalah hukum. Sullam telah dipanggil Polda Jatim atas tuduhan mengunggah status melalui akun facebooknya yang dituduh mencemarkan nama baik pengusaha.


Sullam menilai ada upaya menekan kelompok kritis dengan mencoba memanfaatkan hukum.
“Saya tidak gentar menghadapinya, hanya saja harus ada upaya perlawanan,” katanya.
Memperhatikan situasi Jember yang menurut pandangan para aktivis sudah mengarah pada situasi yang memprihatinkan, Jumadi berinisiatif mengumpulkan seluruh elemen untuk bergabung dalam tujuan yang sama.


“Kami akan coba kumpulkan seluruh pegiat sosial politik yang satu visi,” katanya.
Dipenghujung acara, pensiunan polisi Siswanto yang kini aktif jadi dosen itu berpesan agar dalam melakukan pergerakan senantiasa waspada dan sebisa mungkin menghindari masalah.


“Karenanya semua harus ada dalam koridor aturan yang kita patuhi bersama. Semua musti jelas sebelum bergerak, sehingga tidak menghambat cita cita yang hendak dicapai,” pesannnya.


Lengkap sudah kajian Diskusi Silaturahim Jember Idea ke X yang ditutup oleh Pelatih Silat Panji Nusantara Khoiri Andreawan dengan doa yang lumayan menyentuh. (*)