Bupati Hendy Borong Sepatunya Ning Ita, Ini Rahasianya  ?

Bupati Hendy Borong Sepatunya
Foto : Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto (kiri) bersama Wali Kota Mojokerto Hj Ita Puspitasari (kanan)

Loading

MOJOKERTO–JEMPOL – Bupati Hendy Borong Sepatunya  produk UMKM Kota  Mojokerto,  saat kunjungan dinas ke Kota Mojokerto, sambil tawarkan Semen Puger.

“Kami ingin menawarkan kerjasama sinergis antar kepala daerah yang dampaknya bisa langsung dirasakan oleh warga,” ungkap Bupati Hendy.

Seperti dirilis, laman resmi Pemkab Jember,  Bupati Hendy menyampaikan hasratnya, saat bertandang ke  Wali Kota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari di Rumah Rakyat Bumi Mojokerto, Jumat siang (11/06/2021).

Wujud  sinergitas, menurut  Hendy,  dengan saling membeli produk atau komoditas unggulan yang dimiliki masing-masing daerah.

“Jember punya produk semen yang harga dan kualitasnya terjamin. Kami harap bisa ada kerjasama dengan Pemkot Mojokerto agar dapat memberi kuota semen kami ini untuk masuk,” kata  Bupati Hendy

Saat berkesempatan menengok produk UMKM andalan Mojokerto, Hendy menyampaikan kekagumannya.

“Kalau sinergitas ini terus dilakukan, InsyaAllah Jawa Timur akan bangkit bersama-sama,” tambahnya lagi.

Bupati  Hendy  menyampaikan bahwa pertemuan bermanfaat  untuk memperkenalkan potensi yang ada di Kabupaten Jember dan membuka peluang kerjasama semaksimal mungkin dengan Kota Mojokerto.

“Bupati adalah pelayan masyarakat, dan tentunya apa yang menjadi potensi ada di Kabupaten Jember harus kami tawarkan, kami berharap kalau antar kepala daerah bisa saling membeli sehingga bisa meningkatkan perekonomian.”jelasnya.

Ning Ita Tutup Pintu Industri Besar

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Hj. Ita Puspitasari, SE, menyambut baik kunjungan Bupati Jember dan rombongan. Rencana kerjasama yang ditawarkan oleh Pemkab Jember akan ditindaklanjuti melalui pembahasan yang lebih intens bersama masing-masing stakeholder.

“Mengenai banyaknya potensi komoditas dan produk yang dimiliki oleh Jember maupun Mojokerto merupakan hal yang menarik untuk dapat saling disinergikan, hal ini seiring yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah,” pungkasnya. (Wildan)

Menurut Ning Ita, panggilan akrab Walkot  Mojokerto , sangatlah minim dengan sumber daya alam yang besar seperti semen, surplus beras dan kopi seperti di Kabupaten Jember.

Namun Kota Mojokerto berpotensi pada UMKM,  karena itu Mojokerto ber komitmen  untuk tidak memberi ruang bagi pendirian industri besar di Kota Mojokerto.

“Saya memberi peluang kepada ekonomi menengah kebawah agar tetap bisa berusaha di daerah aslinya, karena saya tidak ingin masyarakat saya ini yang asli Mojokerto ini tidak punya tanah di Kota Mojokerto,”imbuhnya.

Ning Ita menambahkan meski banyak UMKM yang jatuh akibat pandemi covid-19, termasuk industri alas kaki yang menjadi andalan di Kota Mojokerto namun kami harus tetap optimis mengembangkan inovasi dan kreatifitas. “Selain mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi kami juga bersinergi dengan beberpa BUMN dan BUMD untuk memberikan bantuan permodalan dengan menggunakan skema KUBE.”jelas Ning Ita.

Selain didampingi oleh suami Supriadi Karima Saiful,turut hadir dalam pertemuan itu  Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Kabag Pemerintahan dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan. (Wildan)