BKSDA Kerja Bareng JAAN Tangani Konflik Satwa Liar dan Manusia

Loading

Nusabarong – Jember – Jempol.  Manusia   bukan hanya berkonflik sesama manusia, manusia juga berkonflik dengan  Satwa liar.   Konflik terjadi sebagai akibat beberapa faktor, peralihan lahan hutan menjadi kebun dan pemukiman maupun eksploitasi berlebihan terhadap sumber pakan satwa liar di alam.  Balai Besar BKSDA  Propinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Jakarta Animal Aid Network (JAAN)  mencoba menangani konflik itu dengan melepas liarkan sejumlah satwa, diantaranya 32 ekor Monyet Ekor Panjang (macaca fascicularis) dan 6 ekor Ular Python jenis sanca timur  di Pulau Nusa Barong. Senin (25/3/19).

saat keberangkatan di pantai Nyamplong Kobong

Monyet ekor panjang itu sebelumnya dieksploitasi manusia menjadi hiburan topeng monyet, yang diamankan petugas lalu dilepas di Pulau Nusa Barong Puger Jember.

Mengunakan perahu nelayan berangkat dari Nyamplung Kobong Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas memakan waktu sekitar satu jam perjalanan laut untuk bisa sampai tujuan. Sebelum satwa liar  dilepas, terlebih dulu diberi makan dan diperiksa kesehatannya.

Saat du Pulau Nusa Barong masing – masing orang menggendong monyet

Menurut Direktur Konservasi Keanekargaman Hayati Jawa Timur Indra Exploitasia Setiawan Pelepasan monyet ekor panjang dilakukan dalam dua tahap, sebelumnya dilepas 14 ekor dan kali ini dilepas 8 ekor.

Direktur Konservasi Keanekargaman Hayati Jawa Timur Indra Exploitasia Setiawan

Sementara, sebelumnya juga dilepas 2 ekor ular python dan kali ini dilepas 4 ekor ular jenis yang sama.

Ada dua alasan pelepas liaran satwa liar itu, sisi  animal right , hewan punya hak untuk hidup dan dari sisi animal welfare nya  hewan punya hak untuk sejahtera.  

“Kita selamatkan dari pemanfaatan  yang tidak mengindahkan kesehatan hewan,” katanya.

Kepala BKSDA Jember Nandang Pribadi   menjelaskan, proses pelepas liaran satwa itu melalui proses yang cukup panjang, melalui berbagai kajian, sehingga dianggap layak Pulau Nusa Barong menjadi tempat hidup satwa yang dilepaskan. Diantaranya pertimbangan ketersediaan pakan alami.

Kepala BKSDA Jember Nandang Pribadi

“Terdapat 59 jenis pakan yang diyakini mencukupi kebutuhan pakan satwa yang dilepaskan,” kata Nandang.

Menurut Direktur Animal Aid Network (JAAN) Femke Den Haas  pulau Nusa Barong merupakan hutan primer yang masih terjaga keasliannya, tersedia cukup air, makanan, dan aman dari jangkauan manusia,  sehingga akan menjadi kawasan yang cocok untuk satwa liar bisa  bertahan hidup.

Direktur Animal Aid Network (JAAN) Femke Den Ha

Berdasarkan peraturan menteri dan gubernur Jawa Timur  sudah ada  larangan pemanfaatan monyet sebagai hiburan.

“Jadi Kami fokus untuk melepaskan monyet yang sebelumnya dijadikan sebagai topeng monyet,” katanya. (sgt)

Table of Contents