Jember _ Jempolindo.id. Teka teki raibnya Suyono, warga dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo belum terkuak. Benarkah Suyono mati dipendam dibawah lantai tempat sholat ?.

Jempol mencoba mencari tahu melalui Kasun Juroju Desa Sumbersalak Kec Ledokombo, Edi yang menuturkan kisah dibalik raibnya Suyono. Minggu (3/11/19).


Sebelumnya, tak seorangpun warga Desa Sumbersalak menyangka hilangnya Suyono. Sudah lebih tujuh bulan Sunyono memang tak pernah kelihatan. Tak tampaknya Sunyono tak dicurigai warga, karena menurut keterangan warga, pria itu biasa merantau ke luar daerah.
Sampai tiba saatnya, Kasun Edi kedatangan tamu pemuda yang menceritakan permasalahannya.
Menurut Bahar, pemuda itu menghubungi ibunya melalui phone seluler, Jumat malam sekitar jam 12. Perihal rencana kepulanngannya dari Bali sekitar Sabtu pagi (2/11/19) sampai rumah. Sabtu sore jam 6 Bahar melaporkan ke kasun Edi
“Kemarin malam saya kedatangan tamu pemuda yang warga saya, namanya Bahar (27) meminta tolong karena ibunya marah – marah,” tutur Edi.
Bahar adalah anak pasangan dari Suyono dan Busani alias Bu Wid. Menuturkan kepada Edi bahwa kepulangannya dari Bali, Jum’at (1/11/19) karena ibunya telpun kalau pria yang bernama “J” yang diketahui kekasih ibunya ternyata tidak mau menikahi Busani secara resmi.


“Dalam perbincangan dengan ibunya, Bahar bertanya keberadaan bapaknya, Suyono, ibunya malah marah – marah dan Bahar tidak boleh bertanya keberadaan bapaknya yang kata ibunya sudah meninggal,” papar Edi.
Keterangan Bu Wid kepada Bahar malah membuat anak muda itu ingin tahu keberadaan bapaknya.
“Bahar terus mengejar tanya kepada Bu Wid, kalau memang mati dimana kuburnya ?,” Kata Edi menirukan perbincangannya dengan Bahar.
Tampaknya Bu Wid terpojok, hingga keceplosan mengatakan bahwa mayat Suyono dipendam di bawah lantai tempat sholat di dalam rumahnya.
“Ingin tahu lebih jauh, Bahar mencoba meminta HP milik ibunya, mungkin dengan maksud ingin tahu siapa saja orang yang berhubungan dengan ibunya,” katanya.
Bu Wid yang diminta Hp nya malah lari dan bersembunyi dirumah tetangga.
“Ya saya atas permintaan Bahar mencoba membantu agar ibunya pulang kembali kerumahnya. Setelah pulang saya tinggalkan mereka berdua,” kata Edi.
Hanya saja ada perasaan was was, Edi ahirnya melapor kejadian itu kepada Kepala Desa Sumbersalak agar persoalan ini dibantu untuk mendapat titik terang.
“Selang beberapa saat, saya kembali lagi ke rumah Bahar bersama pak kades dan petugas polsek Ledokombo, untuk memperjelas duduk masalah sebenarnya,” kata Edi.


Desas desus soal terkuburnya Suyono dibawah lantai itu semakin terdengar warga, yang ingin membuktikan kebenaran cerita itu.
“Permalasahan sudah ditangani Polsek Ledokombo, ternyata untuk membongkar masih perlu ijin dari Polda Jawa Timur. Sementara itu dulu yang bisa saya sampaikan,” tutup Edi. (*)