Jember – Jempol. Tak tercantumnya Calon Anggota DPRD Jember dari Partai Hanura Dapil 2 atas nama Ariandri Shifa Laksono membuat gusar Wakil Ketua Bidang Hukum Advokasi dan HAM DPC Partai Hanura Jember Eko Yuchdi Yuhendik SH. Saat dikonfirmasi Jempol, Kamis (25/4/19) Eko menegaskan pihaknya berencana akan menempuh jalur hukum.
Menurut Eko, salah satu caleg Partai Hanura Dapil 2 atas nama Sugeng Hariyadi meninggal dunia sebelum pelaksanaan Pemilu 2019 digelar, karenanya kebijakan Partai Hanura mengganti Sugeng Hariyadi dengan Ariandri Shifa yang proses penggantiannya sudah dilakukan secara prosedural, sehingga Ariandri ditetapkan sebagai Calon Tetap dan namanya tercantum Daftar Calon Tetap (DCT).
“DPC Hanura Jember sudah kirim surat ke Bawaslu Jember dan KPUD, aku sendiri yang kasihkan atas mandat Partai,” kata Eko.
Eko menilai kasus itu telah merugikan Partai Hanura, sebab pendukung Ariandri tidak bisa menyalurkan hak pilihnya dengan benar. Meski nama Ariandri tercantum dalam DCT, tetapi dalam surat suara, Form C1 Plano dan DB1 rekap tingkat Kecamatan, nama Ariandri tidak tercantum.
Lebih lanjut Eko merasa prihatin terhadap Ariandri yang telah melakukan sosialisasi, tetapi tidak bisa ikut pemilu, tentu bukan hanya telah mengeluarkan ongkos tetapi juga secara moral Ariandri merasa kecewa berat.
“Karenanya kami berencana akan melapor ke bawaslu daerah dan pusat. Sedang perihal perbuatan melawan hukumnya kami akan menggugat perdata melalui Pengadilan Negeri Jember,” tandas Eko.
Sebagaimana dilansir KISS FM, Ketua Bawaslu Jember Imam Thobrony Pusaka mengaku sudah menerima laporan terkait persoalan ini. Hanya saja Bawaslu belum bisa menjawab tindakan apa yang harus dilakukan. Pihaknya menilai perlu ada kajian terlebih dahulu. (*)
