16.7 C
East Java

Ambivalensi Kebijakan Bupati Faida

Loading

Jempolindo.id – Jember. Mencermati gaya kepemimpinan Bupati Jember dr Faida MMR memang  menarik, bukan saja Faida  merupakan  perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember, tetapi kebijakannya tampak seringkali kontroversial dan ambivalen.

Baru lalu, Faida tiba – tiba diberitakan di media mainstreem membongkar sindikat Surat Keputusan (SK) Pensiunan. Berita itu ditulis dengan judul bombastis seolah hendak mengkonter berita tentang pengeledahan kejaksaaan di kantor Disperindag dan ULP Setkab Jember. (Baca : Kantor ULP Dan Disperindag Jember Digledah, Kejaksaan Sita Barang Bukti)

Faida tampaknya hendak menunjukkan kepada publik, warga Jember, bahwa dirinya masih berada pada rel jargon “Tegak Lurusnya” dan jargon 3B nya (Baik – Benar dan Betul).

Sebagian publik pendukungnya tentu saja akan mengapresiasi tindakan tegas itu, karena memang harus diakui juga ada manfaatnya untuk membenahi sistem.

Meski sebagian warga Jember yang mulai paham keanehan perilakunya, tindakan Bupati perempuan itu justru mengesankan sikap berlebihan dan bukan pada tempatnya.

Serentetan peristiwa sebelumnya juga tak akan gampang dihapus dari ingatan warga Jember, hanya dengan tindakan heroik yang justru membeberkan tanda tanya.

Jika benar “S” adalah pelaku sindikat SK Pensiunan, bukankah dapatkan dipastikan “S” menyetorkan berkasnya kepada Kepala BKD Jember yang nota bene adalah orang tunjukannya.

Terlebih, meski susah dibuktikan, tetapi jejak kebijakan aneh dalam pemerintahan Bupati perempuan ini sangat mudah ditebak.

Bahwa dibalik kekuasaan Bupati Jember ini ada oknum sipil yang perannya sangat mempengaruhi kebijakannya.

Oknum itu dengan cerdik memainkan Oknum pejabat yang dipercayainya untuk memgatur permainan birokrasi hingga performa pemerintahan terlihat sangat aneh.

Tentu warga Jember belum lupa dengan peristiwa OTT Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan yang menyeret mantan Kepala Dispendukcapil hingga divonis 1,5 tahun penjara.

Bagaimana dengan Hibah sebesar 570 juta untuk RS Bina Sehat yang bersumber dari APBD Jember, yang sudah dimeja hijaukan Agus MM dan Sullam, apakah itu bukan perbuatan memperkaya diri sendiri dengan memanfaatkan kekuasaan, abuse of power  (baca : Cairkan Hibah Untuk RS Bina Sehat Bupati Jember Digugat )

Bukankah itu fakta yang tak bisa ditutupi hanya dengan tindakan heroik semacam bongkar mafia sk  pensiunan itu ?.

Belum lagi soal carut marutnya catatan hasil audit BPK tahun 2018 yang disoal aktivis Jember (Baca : Aktivis Jember Desak DPRD Bersikap Tegas).

Faida mungkin berhasil mempengaruhi publik yang mengaguminya, sekaligus berhasil membuat ciut nyali anggota DPRD Jember dengan ketakutan akan dibongkar boroknya,  tetapi mustahil mampu manutupi buruknya tata kelola APBD yang mengarah pada terbukanya peluang untuk diselewengkan.

Design birokrasi yang sejak awal pemerintahannya sudah menciptakan merk sebagai Kabupaten “Plt”, juga menimbulkan tanda tanya besar, disamping juga kebijakan mengangkat satu orang untuk merangkap hingga 2 – 4  jabatan sekaligus.

Memang, tidak ada regulasi yang bisa menjeratnya, tetapi dari sisi kepatutan dan profesionalitas tentu perlu dikritisi.

Apakah ada orang yang mampu menangani empat pekerjaan sekaligus dalam waktu bersamaan ?.

Lalu apa sebenarnya tujuan Bupati mem Plt kan sebagian dinas strategis dalam waktu yang tak terduga ? .

Dari 900 jabatan di lingkungan pemkab Jember masih terisi 600 jabatan, 300 jabatan seperti sengaja dibiarkan kosong, apa sebenarnya tujuan Bupati, apakah beliau bermaksud menjalankan tegak lurus juga ?

Masih banyak lagi sederetan keanehan dalam pemerintahan Bupati Faida untuk dijadikan bahan renungan bersama.

Tentu saja catatan kritis ini tidak bermaksud melakukan pembunuhan karakter, melainkan sekedar ingin membuka kesadaran warga Jember agar tak gampang terkecoh dengan permainan pemberitaan yang bermaksud mengelabui kebenaran.

Sekaligus menyadarkan yang bersangkutan agar segera kembali ke jalan yang benar.(*)

 

 

 

 

 

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img