JEMBER – Ribuan guru ngaji didaftarkan sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, oleh Pemkab Jember melalui bagian Kesra, pada agenda J – Hur Jember hadir untuk rakyat yang Ke 5 Di kecamatan Sumberbaru, Jumat (11/03/2022) Pagi.
Pada kesempatan Itu, Bupati Ir. H Hendy Siswanto St Ipu, bersama Dolik Yulianto selaku kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jember memberikan santunan kepada 6 ahli waris Guru Ngaji, masing-masing mendapatkan Rp 42.000.000 juta, di Pendopo Kecamatan Sumberbaru.
Melalui Kabag Kesra, Drs. H. Achmad Musoddaq MSi, menjelaskan, Program tersebut sudah berjalan mulai Bulan Oktober 2021. yang telah didaftar ada sebanyak 10.000 (sepuluh Ribu) guru ngaji dan pada tahun 2022 daftarkan lagi 11.000 ( Sebelas Ribu) Guru Ngaji.
“Permendagri no.77 tahun 2020, menjadi acuan untuk pemberian bantuan, namanya bantuan sosial bukan insentif,” tegas nya,
Penyerahan hari ini, kata Musoddaq merupakan santunan kematian kepada ahli waris dimana peserta sudah didaftarkan pada Bulan Oktober 2021. Ada yang meninggal bulan Desember 2021 ada juga yang di Bulan Januari 2022.
“Sedangkan kategori Guru Ngaji itu mencakup, Guru Injil, Kristen, Katolik, Guru Hindu, Guru Budha dan lainnya,” ujarnya.
Hal Senada di sampaikan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jember, Dolik Yulianto, bahwa Pemkab Jember telah mencanangkan pada bulan April 2022 akan mendaftarkan 10.000 (sepuluh ribu) lebih lagi dari total Guru ngaji 22.000.
“Sesuai ketentuan guru ngaji yang usianya diatas 65 tahun tidak bisa diikutkan kepesertaannya,” kata Dolil.
Lebih lanjut Dolil menjelaskan, peserta BPJS ketenagakerjaan mendapatkan masa jeda (Grace Periode) 3 bulan setelah masa pertanggungan habis, Ketika mengajukan klaim pada masa jeda tidak boleh ada tunggakan.
“Jadi peserta diharapkan pada program ini melanjutkan secara mandiri,” tegas nya. (Agung)
