Sukabumi – Jempolindo.id _ Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana Ditjen PPDT Kemendes PDTT, Ir Sofyan Hanafi, MSi dan tim, mengunjungi Kasepuhan Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk mempelajari penggunaan bambu, sebagai bahan alternatif pembuatan tower internet, yang akan direplikasi di Daerah Tertinggal, pada Senin (7/8/2023).
Kunjungan itu disertai Rita Project Manager Digital Access Programme British Embassy Jakarta, perwakilan Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo, dan Common Room Networks Foundation.
Kunjungan Direktur PPSP, disambut Pemimpin Adat Kasepuhan Ciptagelar, Abah Ugi Sugriana.
Abah Ugi menjelaskan, bahwa penggunaan bambu sebagai bahan pembuatan tower, merupakan gagasan yang dibahas serta dikaji bersama antara Kasepuhan Ciptagelar, Dr Adhi Nugraha MA dari FSRD ITB, dan Common Room Networks Foundation.
Menurut Abah Ugi, bambu merupakan bahan yang mudah didapatkan, sehingga jauh lebih terjangkau, dibandingan tower internet dari besi.
Menanggapi keberadaan tower bambu itu, Sofyan Hanafi menjelaskan bahwa banyak terdapat bambu di Daerah Tertinggal di Indonesia.
Apalagi, yang menjadi permasalahan pembangunan tower internet berbahan besi di Daerah Tertinggal, adalah jalur logistik yang belum memadai.
Sehingga, biaya pengangkutannya menjadi sangat mahal. Oleh karena itu, Sofyan berharap bahwa tower internet berbahan bambu tersebut dapat diaplikasikan di desa-desa Daerah Tertinggal, sebagai salah satu langkah strategis dalam mewujudkan Desa Digital, yang menjadi salah satu program unggulan Kemendes PDTT.
Selain itu, Sofyan menambahkan bahwa tower tersebut memiliki daya tarik estetika dan terletak di atas bukit, sehingga dapat juga menjadi menara pandang, yang mendukung program unggulan Kemendes PDTT lainnya yaitu Desa Wisata.
British Embassy Jakarta merupakan donor dari kegiatan ini. (Gilang)