16.7 C
East Java

Sukses Ternak Ayam Kampung, Mulai Dari Kecil 

Loading

Jember, Jempolindo.id Berternak ayam kampung bisa menjadi pilihan alternatif mengembangkan bisnis yang lumayan menjanjikan. Selain pasarnya masih luas terbuka, cara merawatnya tidak sesulit ayam pelung potong.

Ternak Ayam Kampung dari Kecil

Seperti kata pepatah Small is Beautiful, kecil itu indah. Mengawali berternak ayam kampung sebaiknya memang diawali dari kapasitas kecil.

Seperti yang saya lakukan. Mulanya, saya punya 5 indukan dan 1 pejantan, masing masing indukan bertelur 10 butir dalam setiap bulannya.

Telur yang dapat saya tetaskan setiap bulan 50 butir, menggunakan mesin tetas sederhana, dengan tingkat kemungkinan menetas 90 persen, maka ada 40 DOC yang menetas.

Memulai dari kecil, tentu bertujuan agar :

  1. bisa memahami cara beternak
  2. Mengurangi resiko kematian,
  3. Mengendalikan anggaran,
  4. Belajar dari setiap tahapan,

Siapkan Kandang Yang Memadai

Kandang ayam sudah harus dipersiapkan sejak dini, sehingga tidak merepotkan dalam perawatannya.

Ketika masih usia 0 – 20 hari, upayakan DOV ayam berada ditempat yang hangat, bisa menggunakan bola lampu 5 Watt , yang tidak menyedot kebutuhan listrik terlalu banyak.

Jika sudah berumur diatas 20 hari, pindahkan ke kandang yang lebih besar, dengan ukuran 1 meter untuk 10 ekor anak ayam.

Kandang ayam boleh menggunakan dari bahan apa saja, yang penting aman dan hangat, bisa menggunakan bambu, kawat, atau bahan lainnya.

Cara Memberi Pakan

Memberi pakan, salah satu tahapan yang penting dalam berternak ayam kampung, karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan anak ayam.

Kesalahan memberikan pakan akan berakibat fatal, pada pertumbuhan anak ayam, karena kecukupan nutrisi harus dipenuhi, terutama sejak masa pertumbuhan.

Selain itu, pakan yang tepat dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak ayam dari kemungkinan adanya serangan penyakit.

Untuk itu, pada awal pertumbuhan, usia 0 – 20 hari, upayakan menggunakan pakan pabrikan, karena lebih menyakinkan kandungan nutrisinya.

Selanjutnya, ransum pakan ayam bisa mencampur sendiri, sehingga lebih menghemat biaya.

Campuran pakan yang bisa digunakan diantaranya:

  •  Jagung 40 %
  • Dedak katul, 20 %
  • bungkil kedelai, 10 %
  • tepung ikan, 2 %
  • premix, 1 %
  • minyak goreng, 1 %

Selain itu, bisa juga menggunakan sisa sisa nasi dan daun kates, atau daun daunan yang disukai ayam. Untuk memperkecil biaya pakan.

Jangan Remehkan Sinar Matahari

Sinar Matahari merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan anak ayam, terutama ketika masa pertumbuhan.

Kandungan Ultraviolet dan Vitamin D yang ada pada sinar matahari sangat menentukan pembentukan tulang dan kesehatan anak ayam.

Karenanya, upayakan penempatan kandang yang terkena sinar matahari pagi dan sore.

Salah menempatkan kandang ayam, dengan tidak adanya sinar matahari yang cukup berakibat pada pertumbuhan anak ayam dan mudah terserang penyakit.

Kebersihan Kandang

Menjaga kebersihan kandang juga merupakan faktor yang menentukan keberhasilan berternak ayam. Kandang yang kotor, selain menimbulkan bau tidak sedap, juga bisa mengundang hama penyakit.

Karenanya, upayakan agar kandang selalu bersih. Kotoran ayam yang menumpuk dapat menimbulkan amoniak, yang mengganggu pernapasan ayam. Serta memicu datangnya lalat.

Analisa Biaya Berternak Ayam Kampung

Berternak ayam kampung mulai dari kecil, tidak memakan biaya yang terlalu besar, dan dapat dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan.

Biaya tetap yang harus disiapkan dalam memelihara ayam kampung, diantaranya:

  1.  Kandang
  2. Pakan
  3. Tempat minum dan pakan
  4. Penerangan
  5. dan kebutuhan pendukung lainnya

Kebutuhan kandang ayam saat masa pertumbuhan, paling sederhana bisa menggunakan kardus sisa, atau kawat dengan ukuran menyesuaikan.

Saat masa pemeliharaan ayam dewasa, dapat disiapkan kandang yang bahannya bisa dibuat dari bambu, atau bahan lainnya yang murah meriah.

Sekedar sebagai gambaran kebutuhan biaya memulai berternak ayam kampung, sebagai berikut:

  1. Persiapan Indukan, 5 ekor Betina @Rp 60.000, Jantan 1 Ekor Rp 100.000, Total Rp 400.000
  2. Persiapan kandang sederhana, Rp 500.000
  3. Alat penetas telur, Rp 500.000
  4. Persiapan pakan Rp 500.000
  5. Box untuk DOC Rp 100.000
  6. Penerangan Rp 100.000
  7. Tempat pakan dan minum Rp 200.000
  8. Suplemen Rp 100.000
  9. Total kebutuhan biaya Rp 3000.000

Proyeksi keuntungan dalam 3 tahun ke depan, diharapkan dapat berkembang menjadi 1000 ekor ayam, dengan asumsi harga @Rp 70.000, maka keuntungan kotor menjadi Rp 70.000.000, dikurangi biaya sekira 50 % , keuntungan bersih menjadi Rp 35.000.000.

Nah, itulah sekedar gambaran sederhana jika anda ingin mengembangkan berternak ayam kampung. Selamat mencoba. (MMT)

  • Penulis: Memet
  • Editor: Miftahul Rachman
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img