Jempolindo.id – Jember . Sebut saja Mawar, siswa SMP itu diperkosa teman prianya di sebuah rumah. Gadis bernasib naas itu ahirnya melaporkan ke polres Jember didampingi orang tuanya. Minggu (10/1/19).
Mulanya S.Y (43), ayah Mawar kebingungan karena anaknya tak pulang pulang padahal hari sudah malam. Biasanya Mawar usai pulang sekolah sudah sampai dirumahnya. Supardi berusaha mencari tahu kemana pergi si Mawar. Melalui temannya, ada kabar kalau Mawar berada di rumah teman prianya.
“Saat diantar teman anak saya ke rumah yang dituju, pemilik rumah mengatakan anak saya tidak ada di rumah itu,” Tutur SY.
Tentu saja pikiran Ayah Mawar mulai semakin cemas. Ketika sudah tak ada petunjuk pasti keberadaan anak gadisnya. SY mencoba melapor ke Polsek Bangsalsari, kalau – kalau anaknya hilang atau ada kejadian yang tak terduga. Sayangnya Polsek Bangsalsari menganggap Laporan SY tidak cukup bukti.
SY sudah tak tahu lagi harus berbuat apa dan kemana mencari anaknya. Di tengah kegelisahannya, Mawar pulang diantar temannya yang tidak diketahui identitasnya.
“Sekitar jam 5 pagi anak saya baru pulang. Tentu saja saya segera tanya dari mana saja,” kata SY.
Berdasarkan keterangan SY, anak gadisnya itu bercerita bahwa pada hari Minggu Mawar bersama teman perempuannya pergi ke pemandian (tidak jelas pemandian mana). Saat di pemandian, Mawar dihubungi teman prianya bernama bernama “P”, Mawar diminta untuk menjumpai “P” di rumahnya.
Mawar pergi memenuhi permintaan “P” diantar teman perempuannya. Ternyata di rumah “P” sudah ada lima pemuda, yang menurut Mawar dalam keadaan mabuk. Di dalam rumah sial itu, Mawar dipaksa melayani nafsu bejat “P” dan “A”.
Mawar berteriak memberontak, tapi tak kuasa menghadapi pemuda yang sedang mabuk. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, Mawar bukannya diantar ke rumahnya, tetapi malah dibuang di desa Semboro.
Sementara, Teman perempuan Mawar karena terlalu lama menunggu diluar, mencoba masuk ke dalam rumah “P”, celakanya malah diancam dan disuruh pulang.
SY yakin anaknya telah menjadi korban pelampiasan nafsu bejat pemuda itu. Karenanya dia ahirnya melapor ke Polres Jember, Senin (11/1/19).
“Saya hanya tahu dua pemuda bernama “P” dan “A”,” kata SY.
Usai melapor, SY diperintahkan untuk membawa Mawar ke rumah sakit yang ditunjuk untuk menjalani Visum et repertum, sayangnya surat pengantar visum dari Kepolisian salah, sehingga dokter menyuruh SY kembali lagi esok harinya, Selasa (12/1/19) untuk mengantar Mawar menjalani visum .
Atas kejadian yang menimpa anaknya, SY berharap mendapat keadilan yang se adil –adilnya. Jiwa anaknya yang pasti sudah terluka dan peristiwa keji itu akan terbawa di masa depannya. “Saya berharap pelakunya mendapat hukuman yang setimpal,” tandasnya. (#)