Jember – Jempolindo.id – Pemulangan jenazah TKW Jember, Almarhumah Windri Nur Fadilah, sempat menimbulkan rasa cemas dan was was. Pasalnya, dikabarkan pemulangan jenazah itu akan dikawal oleh anggota Perguruan Silat. Minggu (04/02/2024).
Baca juga: Tragis, TKW Asal Jember Dibunuh Teman Prianya, Terduga Pembunuh Ditembak Mati
Beruntung, menurut sumber media ini, sepertinya polisi berhasil membujuk, sehingga tidak terjadi pengawalan yang mengkhawatirkan.
“Sepertinya, tidak ada yang mengkhawatirkan,” kata sumber Jempol.
Meski, saat Jenazah tiba di rumah duka, di desa Jenggawah Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, beberapa anggota perguruan silat, terlihat memanggul keranda jenazah almarhumah Windri.
Pemulangan Jenazah Almarhumah Windri, juga tidak dilakukan bersamaan dengan terduga pembunuhnya, Almarhum Moh Jamroji, yang juga meninggal, gegara ditembak mati Polisi Malaysia.
Pemulangan jenazah Almarhum Moh Jamroji, masih menunggu kabar lebih lanjut.
Keduanya, adalah anggota perguruan silat, yang berbeda, sehingga kejadian itu, sempat dikhawatirkan, akan memicu pertikaian.
Setiba di rumah duka, Jenazah Almarhumah Windri, diserahterimakan oleh Petugas BP2MI Jawa Timur, kepada pihak keluarga.
Serah Terima Jenazah TKW
Atas telah tibanya jenazah Almarhumah Windri, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember Suprihandoko, menyampaikan salam kepada pihak keluarga, untuk tetap tabah, atas musibah yang menimpa.
“Enggih Bu Ridha (Perwakilan Disnakertrans Kabupaten Jember) sampaikan salam dari Kepala Disnakertrans Jember kepada keluarga, semoga almarhumah diterima amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya, serta ditempatkan ditempat terbaik,”kata Suprihandoko, melalui rekaman suara WhatsApp.
Suprihandoko, berharap kejadian itu dapat diambil hikmahnya, bahwa setiap calon PMI (Pekerja Migran Indonesia), yang ingin bekerja keluar negeri, berkenan menempuh jalur prosedural.
“Agar tidak menyulitkan dalam pengurusan (jika terjadi sesuatu yang menimpa) , juga bisa bekerja dengan nyaman. Dan menjadi tenaga kerja yang terhormat,” katamya.
Menurut Suprihandoko, dengan menjadi PMI yang prosedural, maka jaminan kecelakaan serta kesehatan kerja, sudah ditandatangani sejak di tanah air.
“Dengan demikian, maka jika terjadi apa apa di luar negeri, akan lebih mudah mengurusnya,” ujarnya.
Jenazah TKW, Berita Sebelumnya
Sebelumnya dikabarkan, TKW asal Jember, dibunuh teman prianya di Malaysia. Sedangkan terduga pembunuh juga ditembak mati Polisi Malaysia.
Korban diduga tewas dibunuh di tempat kerjanya di Mentari Blok V, Petaling Jaya, Selangor, Malaysia pada Senin (29/1/2024) lalu.
Menurut Kepala Disnakertrans Kabupaten Jember Suprihandoko, melalui Sub Koordinator Divisi Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Jember, Ridha Herawati, pihak Disnakertrans Jember mengetahui kabar itu dari status Facebook Grup IWJ.
“Selanjutnya kami melakukan penelusuran, untuk mengetahui alamat kedua belah pihak, karena keduanya sama sama PMI asal Jember,” ujar Ridha.
Ridha menjelaskan, berdasarkan informasi yang terhimpun, korban pihak perempuan bernama Windri Nur Fadila (18), asal Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah.
Sedangkan pelaku diketahui bernama Moh. Jamroji (21), warga Desa Jatisari, kecamatan setempat. Alamat asal keduanya, kata Ridha, saling bertetangga.
“Kondisi keduanya masih berada di Malaysia. Untuk pemulangan korban, masih menunggu proses penyelidikan pihak kepolisian Malaysia,” ujarnya.
Namun, pihak Disnakertrans Kabupaten Jember, mencoba untuk mengurus upaya pemulangan Jenazah.
“Kami sedang menyelesaikan surat surat untuk upaya pemulangan jenazah,” ujarnya.
Modusnya Belum Jelas
Kabar sementara, yang terhimpun, pelaku dan korban memiliki hubungan asmara. Dimungkinkan, pelaku dipicu cemburu, sehingga melakukan tindakan nekat.
“Kebenarannya masih simpang siur, belum jelas,” kata Ridha.
Lebih lanjut Ridha menuturkan, bahwa dari informasi yang didapat, mengetahui kejadian itu, maka Polisi Malaysia segera melakukan pencarian, hingga mendatangi tempat tinggal pelaku.
Ketika, Polisi Malaysia mencoba mengamankan, terduga pelaku melakukan perlawanan, dengan mengacungkan Sajam.
“Sepertinya polisi Malaysia mengambil tindakan sehingga menyebabkan kematian pihak terduga pelaku,” ujarnya.
Terkait proses penyelidikan kasus itu, Disnaker Jember masih terus berkoordinasi dengan KBRI di Malaysia.
“Secara administratif surat telah di ajukan oleh Kepala Desa Jatisari kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember dan menunggu surat resmi dari Malaysia,” terangnya.
Diketahui, terduga pelaku, di Malaysia, tinggal bersama ibunya.
“Untuk ibu pelaku juga ditahan di sana, mungkin untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Rida.
Saat melakukan pendalaman, ke rumah duka, Disnakertrans Jember, disaksikan, Babinsa, Bhabinkamtibmas Jenggawah dan Kepala Dusun Krajan, serta Camat Jenggawah.
Kerabat Korban Ingin Jenazah Pulang
Sedangkan kerabat korban, Ninik menanggapi kejadian itu, mengaku pasrah
“Kami hanya menginginkan jenazah korban, segera dipulangkan. Kasihan kalau lama-lama di sana dan tidak cepat dimakamkan,” tutur Ninik.
Ninik menuturkan, pelaku memang tetangga sendiri, tapi beda desa.
“Namun, Kami sudah tidak terlalu memperdulikan itu, yang penting jenazah cepat pulang,” tegasnya.
Mengenai hubungan korban dan pelaku, Ninik meminta untuk tidak dikait-kaitkan. Pihaknya, juga tidak berkenan memberikan keterangan.
“Karena terkait kebenarannya saya juga tidak tahu. Anaknya (korban) sudah meninggal. Tiba-tiba ada hal seperti ini kan kaget. Apakah mereka kenalnya di Malaysia, kita juga tidak tahu,” jelasnya.
Sebagai tambahan informasi dari pihak keluarga, Almarhumah Windri, berangkat ke Malaysia secara mandiri dan telah bekerja sekira selama 1 Tahun sebagai Worker/Pekerja Kasar. (G1L)