Pimpin Ground Breaking Pembangunan Masjid Bekas Rumah Geudong Aceh, Pj Bupati Pidie: Diharapkan Tuntas 4 Bulan

Loading

Sigli _ Jempolindo.id _ Pimpin Ground Breaking Pembangunan Masjid, di lahan bekas Rumoh Geudong, Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto MSi targetkan 4 bulan selesai.

Ground Breaking
Keterangan Foto: PJ Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto MSi saat peletakan batu pertama pembangunan Masjid di bekas lahan Rumoh Geudong

Peletakan batu pertama Proyek pembangunan Masjid di lahan bekas Rumoh Geudong Pidie Aceh, berlokasi di Gampong Bili Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, pada Selasa (24/10 2023).

“Pembangunan sarana tersebut harus tuntas biasanya selama empat bulan,” ujar orang nomor satu di Kabupaten Pidie itu.

Masjid yang dibangun di Lahan bekas Rumah Geudong seluars 150 X 180 meter itu menjadi penanda penyelesaian pelanggaran HAM dimasa lalu secara Non Yudisial.

Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR Cipta Karya, mulai mengerjakan proyek pembangunan masjid, sekaligus memorial Living Park.

Menurut Wahyudi, tahap awal Pembangunan masjid tersebut, menggunakan APBN Pusat sebesar Rp 14 Miliar.

Sedangkan Pemkab Pidie telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 Miliar, bersumber dari APBD.

“Kita alokasikan dari anggaran BTT, yang merupakan pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk keadaan darurat, termasuk keperluan mendesak,” jelas wahyudi Adisiswanto.

Pembangunan Rumoh Geudong Sempat Terjadi Perdebatan

Pembangunan Masjid itu, kata Wahyudi sempat terjadi perdebatan. Semula ada ide untuk dijadikan Islamic Centre, tetapi kemudian disepakati pembangunan Masjid saja.

“Memang ada juga usulan agar dibangun monumen. Kalau membangun monumen ya dibangun musium saja sekalian. Saya sendiri mengusulkan agar dibangun saja gedung tempat diskusi.Semacam ruangan, yang sekitarnya ditanami pohon kurma, jadi bisa buat tempat diskusi mahasiswa,” ujarnya.

Desain Khas Kabupaten Pidie

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, menyebutkan, konsep desain berupa panel desain, maket, 3D konsep video desain Living Park dan masjid telah selesai. Living Park diharapkan tidak mengingatkan keluarga korban pada trauma masa lampau serta jauh dari kesan suram.

Menurutnya, lingkup pekerjaannya mencakup gerbang masuk, pedestrian dan jalan, area parkir, taman dan tugu perdamaian.

Lalu, masjid dan plaza masjid, playground, hardscape dan softscape lainnya.

Sementara, Living Park di dalamnya terdapat masjid sebagai tempat ibadah dan taman yang dapat menjadi pusat edukasi, betkumpul dan bermain untuk masyarakat.

Selain itu, langgam desain memoerhatikan kekhasan Kabupaten Pidie, yang meliputi ornamen, masjid, taman dan lainnya.

“Kita harapkan Living Park dan masjid yang laras dengan lingkungan sekitar, sehingga masyarakat dapat melupakan peristiwa kelam yang terjadi di masam lampau,” jelasnya. (Gilang)