Pilkades Bima Berujung Konflik Pendukung Tak Puas Hasil Penghitungan Suara

Loading

Bima – jempolindo.id – Pilkades Bima berujung konflik, gegara tak puas atas hasil penghitungan suara, massa pendukung dari tiga Calon Kades Oi Panihi Kecamatan Kabupaten Tambora NTB, ngamuk merusak fasilitas Kantor Desa, peristiwa terjadi pada Kamis (07/07/2022.

Emosi massa dipicu, karena ada dugaan banyak suara dianggap tidak sah. Ratusan warga merobohkan pagar, merusak tembok kantor desa, meja, dan kursi, serta semua fasilitas dibakar.

Mengutip detik.com, menurut keterangan
Kasat Reskrim Polres Bima, Iptu Masdidin pada detikBali, Sabtu (09/07/2022) sebanyak 16 orang telah diperiksa.

“Ada 16 orang diperiksa untuk diminta keterangannya. Pemeriksaan dilakukan di Polsek Tambora yang dilakukan oleh 6 orang penyidik Reskrim Polres,” kata Iptu Masdidin.

Ke-16 orang yang diperiksa itu merupakan terduga pelaku perusakan dan pembakaran fasilitas di kantor desa. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Yang diperiksa adalah orang-orang yang diduga melakukan perusakan kemarin, mereka kooperatif kok memberikan keterangan. Hasilnya kami belum mendapatkan laporan karena saat ini masih melakukan pemeriksaan,” jelas Masdidi.

Sebelumnya, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri SE, berharap Pemilihan Kepala Desa (Kades) Serentak di 57 Desa di Kabupaten Bima, Rabu (06/07/2022) akan berlangsung aman dan demokratis.

Bupati Bima mengapresiasi camat, kepala desa, panitia, serta aparat keamanan yang telah membantu seluruh tahapan penyelenggaraan Pilkades Serentak tahun 2022, sehingga dapat terlaksana sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Sementara, Direktur Pusat Studi Konflik, Agama dan Budaya (PUSKAB) NTB, M Tahir Irhas, mengajak masyarakat sebagai pemilih, untuk menentukan pilihan secara cerdas. Juga menyukseskan Pilkades yang aman, demokratis dan berintegritas.

“Saya mengajak masyarakat untuk memilih calon kepala desa yang amanah, jujur, religius,” pesannya, Rabu.

Presedium KAHMI Kabupaten Bima ini juga menyampaikan, kesuksesan Pilkades menjadi tanggungjawab semua.

“Para calon Kades juga harus dapat dewasa dalam menerima hasil pemilihan dan menghindari konflik sosial,” imbaunya. (#)

Table of Contents