17 C
East Java

Peduli ODGJ, Dinsos Jember Kunjungan ke Desa Banjarsari

Loading

Jember, Jempolindo.id Sebagai wujud kepeduliannya, Dinsos Jember berkunjung ke penderita ODGJ yang ada di desa Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, bernama Sholeh dan Buni. Pada Senin (17/02/2025).

Saat berkunjung di kediaman Sholeh, Kadinsos Jember Akhmad Helmi sempat berbincang bersama.

Tampak Helmi menyapa akrab pria berusia 30 tahunan itu, yang sedang duduk di kursi dengan pandangan kosong.

“Siapa namanya, Sholeh ya ?,” sapa Helmi, seolah hendak mengingatkan nama pria itu.

Pria itu hanya tersenyum, tanpa kata kata. Helmi terus mengajaknya mengobrol, memancing agar Sholeh mau bicara.

“Ayo baca Bismillah…..,” Helmi mengajari Sholeh membaca Bismillah, lalu memandang pria ODGJ itu dengan penuh kesabaran.

Sholeh hanya tersenyum, tak mampu menirukan ajakan untuk membaca bismillah. Lalu Helmi memijat bagian leher dengan lembut.

“Sakit ya, ini bagian yang tegang,” kata Helmi, tampak Sholeh sedikit menahan rasa sakit.

Sebentar kemudian, pria ODGJ itu berpamitan hendak mandi.

Menurut informasi dari pihak keluarga, Sholeh mengalami gangguan jiwa, setelah bercerai dengan istrinya.

Dinsos Jember Berkoordinasi Dengan Puskesmas Bangsalsari

Kehadiran Kadinsos Jember Akhmad Helmi, didampingi tim dan Penanggung Jawab Kesehatan Jiwa Puskesmas Bangsalsari Tir Marheni.

Menurut PJ Keswa Puskesmas Bangsalsari Tri Marheni, kondisi Sholeh emosinya masih relatif stabil, meski perlu perawatan yang intensif.

“Jadi perlu dikasih obat dulu, nanti tetap dalam pemantauan kita,” katanya

Untuk mendukung kesembuhan pasien, kata Heni diperlukan dukungan keluarga, melakukan pendampingan untuk minum obat teratur, agar mempercepat kesembuhannya.

“Setelah satu Minggu kita akan evaluasi lagi, dan kita akan melakukan kunjungan,” ujarnya.

Dalam menangani pasien ODGJ, Puskesmas Bangsalsari berhubungan langsung dengan Dokter Jiwa yang ada di Rumah Sakit dr Soebandi Jember.

“Kita akan berkonsultasi langsung dengan pihak rumah sakit dr Soebandi,” tandasnya.

Pendamping ODGJ Dinsos Jember M Noval menyebut bahwa kondisi Sholeh masih relatif stabil.

“Sehingga masih bisa dilakukan perawatan dirumah saja, tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit jiwa,” ujar Noval.

Sebelum menangani pasien ODGJ, kata Noval pihak Dinsos Jember senantiasa berkoordinasi dengan pihak Pemerintahan Desa dan Puskesmas dan setempat.

“Tadi kami juga sudah menjumpai Kepala Desa, untuk berkoordinasi,” kata Noval.

Dalam penanganan ODGJ, kata Noval acapkali masih menemukan hambatan, terkait dengan kemudahan akses data catatan sipil.

“Terkadang kami memerlukan data kartu keluarga, KTP, sedangkan pasien memang belum punya. Sementara harus segera mendapatkan penanganan,” katanya. (Slmt)

  • Penulis: Selamet Rahardy
  • Editor: Miftahul Rachman
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img