OTT PTSL Wirowongso Salah Tangkap, Warga Nyatakan Apresiasi Sikap Kapolres

0
1365

Loading

Jempolindo.id – Jember

lebih baik membebaskan orang bersalah daripada menghukum orang tak bersalah”.

Kabar yang sempat diberitakan media online  jatim.liranwes.com  tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT)  Tim Saber Pungli dari kejaksaan Negeri Jember dan Polres Jember atas  Kepala dusun (Kasun) Maksum  (50) warga Dusun Besuk, Desa Wirowongso, Jember, Jawa Timur, Jumat  (2/8/2019) terbukti tidak benar.

Sumber Jempol menyatakan saat kejadian Maksum tidak menerima uang sepeserpun, tetapi tim saber pungli sudah keburu mengamankan.

Jumlah biaya PTSL sebesar Rp 1,3 hingga Rp 4 juta juga tidak benar.  Penarikan sejumlah biaya telah berdasar pada kesepakatan  kurang lebih 800 orang peserta PTSL yang tertuang dalam berita acara.

“cara penarikan uang kepada peserta PTSL  sama seperti yang dilakukan 20 desa penerima PTSL se kabupaten Jember,” kata sumber Jempol.

Ketidak benaran kabar itu terbukti dipulangkannya Maksum, Sabtu (3/8/19) sore jam 16.00 yang sebelumnya Maksum sempat diamankan.

Media online kumparan.com  merilis, ternyata OTT  Tim Saber Pungli yang terdiri dari Polres Jember dan Kejaksaan Negeri Jember itu salah tangkap,  Maksum tak terbukti melakukan pungli.

Dikonfirmasi Jempol, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo mengakui kegagalan OTT itu. Pasalnya, saat penangkapan tidak terjadi transaksi penyerahan uang pungutan liar.
“OTT-nya tidak berhasil. Senin akan kami limpahkan ke inspektorat (Pemkab Jember). Deliknya tidak terpenuhi, sehingga tidak cukup bukti,” kata Kusworo seperti diberitakan Kumparannews, Sabtu (3/8).
SYARAT MUATAN POLITIK PILKADES
Kejadian OTT dilakukan saat Desa Wirowongso  sedang menggelar tahapan pemilihan kepala desa. Tampaknya warga menduga ada faktor kesengajaan oknum yang melaporkan kepada penegak hukum dengan tujuan memancing panasnya suhu politik pilkades Wirowongso.
Saat dikonfirmasi Agus, warga Desa Wirowongso Kecamatan Ajung,  menyatakan terima kasihnya kepada Kapolres   Jember AKBP Koesworo Wibowo  yang telah bersikap adil dalam menegakkan hukum, sehingga tidak menyebabkan semakin memanasnya suhu politik pilkades Wirowongso.
“Biarlah mas, sepertinya pihak keluarga pak Maksum juga berlapang dada. Kami ingin Wirowongso tetap aman dan kondusip,” kata Agus. (“)
Table of Contents