Jempolindo.id – Jember. “Saya Faida, atas nama pribadi maupun atas nama Pemerintah Kabupaten Jember, berjanji akan menjaga warisan Dinand Fariz agar menjadi kebanggaan Jember, Indonesia bahkan Internasional”
Janji yang diucapkan Bupati Jember dr Faida MMR didepan para hadirin dan peserta Jember Fashion Carnival (JFC) saat membuka JFC di alun alun Kabupaten Jember, Kamis (1/8/19) terdengar lantang mengesankan kesungguhan orang nomer satu di Jember itu hendak mewujudkan impian almarhum Dinand Fariz sang Presiden JFC.
CINTA LAURA EFEK
Sayangnya, kesungguhan Faida harus berhadapan dengan kecaman publik yang mengkritik habis – habisan penampilan artis nasional Cinta Laura Kiehl (CLK)
Pasalnya, gaun yang dikenakan artis cantik itu dianggap mengabaikan norma yang diyakini masyarakat Jember yang dikenal kota santri merupakan gaun yang terlalu sronok.
“Apalagi JFC digelar pas didepan masjid jamik Baitul Amin,” kata warga nitizen.
Sementara sebagian warga terkesan acuh saja, mereka menikmati gelaran acara berlevel internasional itu sebagai acara yang patut diapresiasi. Karya anak negeri berlevel internasional.
“Saya bangga menjadi orang Jember. Yang menilai negatif Gaun Cinta Laura itu orang yang gak ngerti mode,” kata Nitizen yang pro JFC.
Pengakuan Eksistensi Waria
Yang menarik, JFC mampu menjadi alat stempel pengakuan terhadap eksistensi kaum Waria.
Warga Jember menjadi sangat maklum, bahkan telah dengan sadar memberikan wadah ekspresi yang pas kepada hamba Tuhan yang memiliki jenis kelamin ketiga.
Gilanya, warga Jember akan marah jika ada upaya mendiskreditkan JFC yang sudah mereka nilai menjadi kebanggaan orang Jember.
“Yang benci JFC itu gak paham fashion,” lagi lagi kelompok pendukung JFC menjadikan Fashion sebagai pengesah.
Seolah dalam dunia mode semua menjadi sah. Lambat laun mind set warga Jember yang memang adaptif terhadap masuknya nilai – nilai baru, mulai bergeser menjadi sangat sekuler.
KYAI MULAI BERSIKAP
Media online FaktualNews.co.id melansir sikap Ketua MUI Jember Prof Abdul Halim Subahar yang mengomentari penampilan Cinta Laura Kiehl ( (CLK).
“Jauh-jauh datang ke Jember kok hanya pamer aurat,” kecamnya.
Kecaman publik terus bergulir, tampaknya janji Faida harus berhadapan dengan sikap warga Jember yang masih mempertahankan status Jember sebagai kota santri.
Adil Satria menulis pernyataan sikap melalui status Fesbooknya. Adil menilai Jember fashion carnival (JFC) merupakan pertunjukan yang secara moral dan kebudayaan telah menciderai spirit kota jember yang dikenal dengan kabupaten religius dan berjuluk kota santri, mendatangkan artis ibukota hanya untuk mempertontonkan aurat
“Kami juga menyayangkan sikap bupati yang terkesan mengabaikan simbol kereligiusan kabupaten kita ini, oleh karena itu berangkat dari himbauan guru-guru serta kyai kami, kami Aliansi Santri Jember akan melaksanakan aksi turun jalan sebagai seruan moral,” tegasnya. (*)