May Day, Disnakertran Jember Himbau Tak Demo, Sarbumusi Pilih Bakti Sosial, FSPMI Tetap  Aksi

May Day
Ketua Sarbumusi Jember Umar Faruk (Kanan), Plt Kadisnakertrans Bambang Edy S (Kiri)

Loading

Jember – Jempol – May Day, biasanya diperingati dengan cara melakukan aksi turun ke jalan. Kali ini, peringatan Hari Buruh Internasional, Sabtu 1 Mei 2021, di Kabupaten Jember terbilang sepi. Hanya Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang tetap melakukan aksi, sementara DPC Sarbumusi memilih melakukan aksi sosial.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember  Bambang Edy Santoso mengajak pekerja/buruh dan pengusaha di Jember untuk mengisi peringatan Hari Buruh (May Day) dengan kegiatan positif.

“Alhamdulillah di May Day ini perusahaan-perusahaan di jember sudah membuat kegiatan positif seperti pemberian bingkisan kepada kaum dhuafa”, katanya saat dihubungi via whatsapp, Sabtu (1/5).

Selain itu, Bambang mengapresiasi para serikat buruh di Jember yang tidak melakukan kegiatan berkerumun, seperti unjuk rasa ditengah kondisi pandemi dan bulan ramadhan.

“Alhamdulillah di May Day ini tidak ada serikat pekerja atau serikat buruh yang melakukan unjuk rasa atau aksi dijalan, karena memang sekarang ini disamping tidak boleh berkerumun juga peringatan ini bertepatan dengan bulan ramadhan, sebagai umat muslim kita sedang melaksanakan ibadah puasa,” Ujarnya.

Untuk mengantisipasi peringatan hari buruh, sebenarnya kata Bambang,  Disnaker Jember sudah menyusun rangkaian acara untuk memperingati May Day 2021, seperti dialog interaktif yang telah diselenggarakan di Pendopo Wahyawibawagraha, Senin (12/4).

“Untuk memperingati hari may day kami membuat langkah-langkah sebelumnya yaitu mengadakan acara yang kami mulai pada tanggal 12 April kemarin, kami membuat dialog interaktif di Pendopo Wahyawibawagraha” tambah Bambang.

Acara itu dihadiri oleh 100 perusahaan, 100 buruh, dan 18 Mahasiswa Program Magister Fakultas Hukum Universitas Jember. Dialog Interaktif tersebut diisi oleh pembicara diantaranya, Bambang Edy Santoso selaku Plt Kepala Disnaker Jember, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Serikat Buruh, Pakar Hukum Ketenagakerjaan. Kehadiran  Bupati Hendy Siswanto dalam acara tersebut sebagai keynote speaker, diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Sekdakab Jember Drs M Syafii.

Bambang juga menyebut disnaker jember berkomitmen bersama bupati, dan DPRD  kabupaten jember untuk membangun kabupaten jember kedepan lebih baik.

“kami berkomitmen dengan  bapak bupati, bersama ketua dprd jember untuk membangun jember, agar jember lebih maju lagi, dan lebih harmonis” pungkasnya.

SARBUMUSI Pilih Bhakti Sosial

Ketua DPC Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Umar Farouk, menyatakan selama dua tahun terahir, karena terkendali pandemic covid 19, sedangkan pada 1 mei 2021, juga bersamaan dengan bulan ramadhan. Sesuai dengan surat edaran Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia, yang menghimbau agar serikat pekerja tidak turun ke jalan.

“Alhamdulillah, kami dapat menyelenggarakan peringatan may day, seperti dihimbau oleh pemerintah,” jelasnya.

Adapun jenis kegiatan yang telah dilaksanakan berupa bantuan kepada kaum dhuafa, yatim piatu, sekaligus buka bersama.

“Hal itu tentu tidak ringan bagi kami kaum buruh di kabupaten jember yang masih menghadapi masalah komplek di internal, gaji yang belum UMK, tetapi kami masih harus berbagi bersama saudara- saudara kami yang masih belum beruntung,” jelasnya.

Terselenggaranya peringatan may day yang dilaksanakan Sarbumi, diakui Umar Faruk berkat juga bantuan dari berapa pihak,diataranya BPJS Ketenagakerjaan, berupa 20 paket sembako senilai Rp 20 juta, sedang Sarbumi sendiri juga membantu 20 paket sembako dengan nilai Rp.20 juta. Total paket sembako seluruh 50 paket sembako.

“Ini tentunya yang membanggakan bagi kami, karena buruh yang seharusnya diperhatikan, dan masih harus menyelesaikan masaah internal,tetapi masih mampu memberikan perhatian kepada pihak pihak lain.” Ungkap Faruk

Sarbumusi berharap, pada saat momentum hari buruh internasional, ada keseriusan pada pemerintah, pada semua tingkatan, berharap serius memperjuangkan agar kesejahateran buruh yang dilindungi undang – undang bisa tercapai.

“Harapan buruh gak muluk-muluk, hanya berharap pemerintah serius memperjuangkan nasib dan kesejahteraan buruh,” jelasnya.

Meski, kata Umar Faruk, ditengah besarnya harapan itu, terjadi perubahan regulasi, seperti yang  sudah terakomodir dalam Omnibuslaw Undang – undang Cipta Kerja. Perubahan peraturan perundangan sejak semula telah dicurigai bakal mencederai nasib buruh.

“Karenanya, kami berharap, mudah – mudahan kecurigaan itu tidak terjadi,” harapnya.

FSPMI Tetap Gelar Aksi

Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Novi Cahyo Haryadi pada peringatan May Day tahun ini membuat 5 tuntutan kepada pemerintah.

Salah satunya tetap menolak UU nomor 11 tahun 2020 yang dikenal sebagai UU Cipta Kerja atau Omnibuslaw karena dianilai tidak menguntungkan pekerja.

”Tolak UU Cipta Kerja!,” katanya.

Tuntutan FSPMI lainya adalah mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat Peraturan Daerah atau Perda tentang sistem jaminan pesangon dan Perda upah minimum berbasis klasifikasi usaha.

”Ke empat perbaiki sistem dan kinerja pengawasan ketenaga kerjaan, dan yang terakhir optimalisasi pelaksanaan program jaminan sosial di Jawa Timur,”pungkasnya. (Wildan/satria)

Table of Contents