Mahasiswa KKN Kolaboratif 240 Jember Tabam 600 Bibit Cabai dan Terong, Kuatkan Ketahanan Pangan 

Loading

Jember, Jempolindo.id Sebanyak 17 Mahasiswa KKN Kolaborasi 240, berhasil menanam 600 bibit cabe dan terong, di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember, pada 8 Agustus 2024.

Melalui Koordinator Mahasiswa KKN Kolaboratif 240 Nanda Dwi Nugroho, menjelaskan bahwa tujuan dari program menanam bibit itu untuk meningkatkan ketahanan pangan.

“Ketahanan pangan adalah kondisi di mana semua orang, pada setiap waktu, memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi yang cukup terhadap pangan yang aman, bergizi, dan sesuai dengan kebutuhan untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif,” papar Nanda.

Menurut Nanda, ketahanan pangan adalah isu yang sangat penting untuk menjamin kesejahteraan masyarakat secara luas, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

“Karenanya, kami mencoba untuk membantu masyarakat Kelurahan Gebang untuk meningkatkan Ketahanan Pangan melalui program menanam bibit cabe dan terong,” ujarnya.

Program itu, kata Nanda merupakan inisiatif mahasiswa untuk berkontribusi terhadap penguatan ketahanan pangan dan mengatasi permasalahan tentang ketahanan pangan di kelurahan Gebang.

“Maka kami mahasiswa menanam bibit cabai dan terong guna menjadi solusi efektif, untuk meningkatkan ketahanan pangan yang ada di daerah Gebang,” katanya.

Lanjutnya, program ini tidak hanya berfokus pada penanaman cabai dan terong, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Gebang agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan.

“Sehingga warga bisa memenuhi sendiri kebutuhan pangannya,” tegasnya.

Nanda menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan dengan beberapa tujuan dan langkah, diantaranya ⁠Peningkatan ketersediaan pangan lokal.

“Karena penanaman ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan akses langsung ke bahan pangan yang dibutuhkan sehari-hari. Dengan menanam terong dan cabai di tanah mereka sendiri, mereka dapat memproduksi sebagian kebutuhan pangannya sendiri, sehingga mereka tidak perlu bergantung sepenuhnya pada pasokan pasar,” paparnya.

Selain itu juga untuk diversifikasi pangan. Karena setiap jenis tanaman memiliki kandungan gizi yang berbeda, sehingga diversifikasi pangan membantu memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, serat, dan protein seseorang secara seimbang dan berkelanjutan.

“Misalnya, cabai mengandung vitamin C dan anti oksidan, sementara terong mengandung serat dan mineral seperti kalium,” katanya.

Tak kalah pentingnya, kata Nanda juga untuk pengurangan dampak krisis pangan, meningkatkan produksi pangan lokal dapat membantu mengurangi kerugian yang disebabkan oleh gangguan pada sistem pangan.

“Ketika masyarakat dapat memproduksi makanan mereka sendiri, mereka tidak perlu bergantung pada rantai pasokan pangan yang rentang terhadap gangguan. Menanam cabai dan terong, misalnya, dapat memberikan cadangan makanan yang dapat diandalkan selama krisis,” katanya.

Program ini disambut baik oleh Lurah Gebang Nanang Suwono S.Sos, dengan harapan, program ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Gebang, untuk terus mengembangkan pertanian lokal secara mandiri dan berkelanjutan.

“Serta menciptakan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan,” katanya.

Dengan menanam 600 bibit cabai dan terong, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal.

“Seperti lahan dan keahlian pertanian, untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” pungkasnya. (Rilis)

 

 

 

 

Table of Contents
Penulis: Miftahul Rachman Editor: Miftahul Rachman