Lepas Bantuan MUI, Bupati Hendy : “Makna Terima Kasih”

jember
Bupati Lepas Bantuan MUI

Loading

JEMBER – JEMPOL“Terima, kasih. Kalau terima saja, tidak bisa. Berhenti. Ilmu profesor pun mati kalau tidak menghayati arti terima kasih. Mau dibuat apa ilmunya, mau dipakai apa. Ilmu itu harus diamalkan,” kata bupati Jember Ir H Hendy Siswanto, saat melepas 2 (dua) mobil  box berisikan 200 paket  sembako bantuan Mui yang dibagikan kepada masyarakat terdampak covid 19, di T

Ketika melepas bantuan sembako dari MUI Jember, Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi wakil bupati M Firjaun Barlaman,  berharap  bantuan MUI  bisa memacu tumbuhnya  Perekonomian di Jember.

Bantuan MUI Jember
Mobil yang mengangkut Bantuan sembako dari MUI Jember

Pada kesempatan itu, Bupati Hendy Siswanto turut berbagi resep keberhasilan bagi masyarakat terutama pengusaha.

”Agar berhasil, harus paham makna terima kasih,” pesannya.

Karena itu, para pengusaha didorong untuk menerapkannya di tengah-tengah perekonomian masyarakat yang sedang lesu akibat Covid-19.

Bahasa terima kasih itu harus diimplementasikan kepada semua kehidupan kepada semua orang sambung Hendy.

Di perdagangan, lanjut bupati, kalau hasilnya disimpan saja, maka perekonomian tidak bisa bergerak. Dampaknya, tidak ada pembeli.

Bagi pengusaha, menurut Bupati Hendy, konsep terima kasih itu berarti wajib memberikan bantuan. Tidak harus diminta lebih dulu agar membantu.

“Kalau dapat untung, kasihkan lagi. Supaya lebih untung,” tuturnya.

Sinergi Bersama MUI

Bupati Hendy juga mengapresiasi semangat Pengurus MUI Jember yang baru dilantik, yang memiliki semangat mewujudkan pemberdayaan ekonomi ummat.

“Karena memang MUI bukan hanya ngurusi agama saja, melainkan ada komisi di MUI yang ngurusi ekonomi ummat,” katanya.

Oleh Karenanya, Pemkab Jember merasa perlu membangun sinergitas bersama MUI, untuk merangkul semua stakeholder untuk memberdayakan ekonomi ummat.

Berharap MUI Mengakar HIngga Ke Desa

Untuk itu, Bupati berharap MUI dapat mengakar sampai ke desa, bukan hanya ditingkat  kabupaten, bahkan MUI bisa juga ada ditingkat kecamatan hingga ke desa.

“Kenapa bisa seperti itu, karena MUI bisa menjadi sandaran untuk bertanya, MUI bisa mengontrol apa yang terjadi diwilayah – wilayah, MUI akan menjadi pegangan,” katanya

Kedepan, tantangan bukan semakin mengecil bahkan akan semakin besar. Untuk itu, menjadi penting MUI bisa berpartner dengan Pemerintah Daerah.

“Di pemerintah pusat juga seperti itu, MUI menjadi sandaran untuk mengeluarkan kebijakan – kebijakan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MUI Jember Abdul Haris menjelaskan, paket sembako yang disalurkan sebanyak 200 paket, disalurkan menggunakan dua mobil di dua lokasi berbeda.

“Kami belum rapat kerja, tapi karena dampak Covid-19 yang luar biasa, pengurus di Komisi Pemberdayaan Umat yang menjadi pengusaha peduli. Insya Allah ke depan akan lebih diintensifkan,” terangnya. (wildan)