Kota Mojokerto Barometer Cegah Terorisme di Jatim. Ita : “Optimalkan Peran Ibu”

Loading

MOJOKERTO_jempolindo.id _  Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menyatakan warganya dipastikan tidak ada yang terpapar faham radikalisme sehingga Mojokerto bisa jadi barometer pencegahan radikalisme dan terorisme di Jawa Timur.

Pernyataan Walikota Mojokerto itu disampaikan dalam pidato sambutannya pada acara Diskusi dan Deklarasi Perempuan Agen Perdamaian di Ballroom Hotel Ayola Sunrise Mojokerto, Kamis (5/11/2020).

“Perempuan dalam hal ini sebagai Ibu perannya dalam keluarga sangat penting khususnya di era teknologi informasi ini. Peran Ibu untuk mencegah berkembangnya faham radikalisme di lingkungan keluarga sangat tidak terbantahkan, sehingga acara ini khususnya Deklarasi Perempuan sebagai Agen Perdamaian sudah sangat tepat dan perlu disebarluaskan,” kata Ita panggilan akrab Walikota Mojokerto.

Ita menambahkan perbaikan kualitas sumber daya perempuan kedepan mesti semakin ditingkatkan, khususnya dalam kapasitas dan perannya untuk cegah tangkal radikaliame di lingkungan keluarga dan sekitarnya.

“Peran perempuan Mojokerto mesti diperkuat guna menjadikan Kotanya sebagai barometer pencegahan terorisme di Jatim,” tegasnya.

Acara Diskusi dan Deklarasi Perempuan Agen Perdamaian ini diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jatim. Acara itu dihadiri 70 orang peserta perempuan yang terdiri dari unsur kades perempuan, ASN perempuan, organisasi perempuan serta ormas anggota Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jatim.

Ketua Umum BKOW Jatim, Fatma Saifullah Yusuf mengatakan radikaliame dan terorisme menjadi kekhawatiran bersama.

“Efek negatif radikalisme dan terorisme bisa berbahaya bagi kita semua termasuk warga sipil. Perempuan mesti tampul sebagai solusi cegah tangkal terorisme dari keluarga,” kata Fatma

Ketua FKPT Jatim Hesti Armiwulan mengatakan peran perempuan sebagai agen perdamaian harus tersosialisasi secara masif di Jatim.

Sementara itu dalam forum Diskusi menghadirkan 3 narasumber yaitu Setyo Pranowo (Kasie Partisipasi dan Pemberdayaan BNPT), Nurul Barizah (Kabid Perempuan dan Anak FKPT Jatim) dan Siti Hanifa (Manager AAMAN Indonesia).

Setyo Pranowo menyatakan BNPT berharap semua pihak ikut berperan aktif dalam proses pencegahan radikalisme dan terorisme.

“FKPT mesti mampu membangun kerjasama dengan semua pihak agar bisa mempelopori proses pencegahan dgn keterlibatan aktif masyarakat dalam hal radikalisme dan terorisme,” ungkapnya.

Nurul Barizah menambahkan keberhasilan kota mojokerto yang memastikan warganya tidak terpapar radikalisme harus jadi contoh dan bisa direplikasi di Jatim. (humas fkpt jatim)

Table of Contents