Kematian Siswa Korban Vaksin Membuat SMAN 1 Kencong Berduka

Loading

Jempolindo.id – Jember – Kematian Siswa Korban Vaksin bernama Ananda Rahel Pratama (15) siswa SMA Negeri 1 Kencong, yang meninggal diduga usai Vaksinasi di lingkungan sekolah, membuat Keluarga besar SMAN 1 Kencong Berduka.

Menurut Wakil Kepala Bidang Humas SMA Negeri 1 Kencong, Eko Susilo Santoso, menjelaskan pihak sekolah mengetahui meninggalnya Ananda pada hari Minggu (18/10/2021).

“Namun, kalao hari Minggu sekolah kan libur, banyak guru yang keluar kota,” terang Eko.

Pihak sekolah, kata Eko baru bisa takziah ke rumah duka pada hari Senin, (19 September 2021), dengan melibatkan unsur guru, osis dan bagian kesiswaan.

“Saya sendiri yang memimpin rombongan,” imbuhnya.

Atas meninggalnya Ananda, kata Eko pihak SMA Negeri 1 Kencong menetapkan hari berkabung selama tiga hari.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi merupakan anjuran pemerintah, agar dapat terselenggara Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Dengan ketentuan, sudah mendapatkan ijin dari orang tua, jadi tidak dipaksakan, namun bagi yang tidak diijinkan orang tua, juga mencantumkan alsannya,” tuturnya.

Sedangkan pelaksanaan vaksinasi di SMA Negeri 1 Kencong sudah mencapai 774 siswa, 15 siswa tidak mendapatkan ijin orsng tua, dan 88 siswa tidak hadir.

“Sedangkan vaksin yang digunakan jenis sinovac,” katanya.

Terkait dengan medis, Eko mempersilahkan wartawan agar bertanya langsung kepada pihak Puskesmas sebagai tenaga kesehatan yang mengerti bidangnya

“Sehingga monggo jenengan tindak lanjuti ke puskesmas cakru, puskesmas kencong atau Dinas kesehatan. Kami tidak bisa menyampaikan, karena bukan ranah kita,” tegasnya.

Menanggapi kematian Ananda, seorang Wali Murid dari Miftahul Jannah, Kelas 10 SMAN 1 Kencong, Hadi Sumarno menyarankan agar pihak keluarga berterus terang atas riwayat kesehatan anaknya, begitupun dengan pihak Tenaga Kesehatan seharunya juga bertanya terlebih dulu, tentang riwayat kesehatan siswa.

“Kami hanya berharap kejadian ini jangan terulang kembali,” harapnya.

Siswa Korban Vaksin, Puskesmas Kencong Lakukan  Edukasi Sebelum Vaksin

Terkait dengan kematian Ananda Rahel Pratama, kepala Puskesmas Kencong dr Erlina Hadi menyatakan bahwa pihaknya sudah menjalankan prosedur vaksinasi sesuai dengan ketentuan.

“Tetapi memang seharusnya jika sudah menjalani vaksin sebaiknya tidak melakukan kegiatan apapun,” jelasnya.

Pernyataan dr Erlina bertentangan dengan keterangan pihak keluarga, pihaknya menyatakan bahwa ada kronologinya, bahwa setelah divaksin Ananda melakukan kegiatan, sepak bola bersama clilubnya, pada hari Minggu 12 September 2021.

“Ini sesuai keterangan saksi bernama Ana April,” jelasnya.

Sedangkan pada hari Senin (13 September 2021), Ananda masuk sekolah.

“Ini berdasarkan keterangan wali kelasnya,” imbuhnya
.
Tindakan kehati hatian, menurut dr Erlina sudah dilakukan edukasi sebelum,  pelaksanaan vaksin. Bahkan ada sekolah yang mendatangkan wali murid. Termasuk diantaranya, skrining kesehatan sasaran vaksin.

“Sehingga kami tidak ujug – ujug menyuntik,” tegsnya. (Sugito)