Jember, Jempolindo.id – Membaca berita yang dirilis Jawa Pos, tentang maraknya peredaran narkoba di lingkungan Lapas II A Jember, Ketua Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Jawa Timur Linasrillah Subkhi menyatakan kegeramannya.
Pernyataan itu disampaikan Gus Anas, sapaan akrab Ketua GANN Jawa Timur, saat konferensi pers di sebuah rumah makan Talangsari Jember, pada Sabtu (22/11/2024) sore.
“Apa yang diberitakan media Jawa Pos itu sungguh memalukan Jember, karena saya tinggal di Jember,” ujarnya.
Setelah membaca berita itu, Gus Anas mencoba mendalami kebenaran berita itu, kepada beberapa Nara sumber yang bisa dipercaya.
“Saya tidak begitu saja percaya, lalu saya coba dalami dengan bertanya kepada beberapa sumber saya, ternyata diakui betul memang ada indikasi peredaran narkoba di dalam lapas,” katanya.
Seperti yang diungkapkan Jawa Pos, kata Anas indikasi peredaran Narkoba dari dalam lapas itu, diketahui dengan adanya penggunaan Handphone oleh para napi yang digunakan untuk judi online (Judol).
“Meskipun pihak Kalapas (Hasan Basri) menyatakan belum menemukan bukti bahwa penggunaan Hp itu juga digunakan untuk transaksi narkoba,” ujarnya.
Namun, Gus Anas mengaku sebenarnya jauh hari sudah mengendus terjadinya indikasi peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam Lapas Jember.
“Sebenarnya kami sudah mengendus adanya indikasi Lapas Jember yang jadi sarang peredaran narkoba, namun kami tidak mau gegabah , dengan mempelajarinya terlebih dulu, ternyata malah mbledos lewat media,” katanya.
Untuk itu, Gus Anas sudah membicarakan bersama para tokoh Ulama di Kabupaten Jember, guna menyikapi maraknya peredaran narkoba itu.
“Kami dalam sebuah pengajian, sudah membahas permasalahan itu, bahkan dalam pertemuan itu selain para ulama, juga ada Dandim, Satpol PP dan Kapolres,” ujarnya.
Menindaklanjuti informasi adanya peredaran narkoba di Lapas Jember, Gus Anas berencana akan berkirim surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri, BNN dan segenap pihak yang berwenang..
“Kami sangat berharap, Pak Prabowo mewujudkan komitmen nya dalam pemberantasan narkoba,” tegasnya.
Gus Anas juga mendesak agar dilakukan tes rambut, kepada penghuni lapas bukan hanya napinya, tetapi juga petugasnya, untuk mengetahui kemungkinan dugaan peredaran dan penggunaan narkoba di Lapas Jember.
“Kalau hanya tes urine sebenarnya masih bisa dihindari , tetapi kalau tes rambut bagi pengguna yang 9 bulan lalu menggunakan, itu bisa dideteksi,” tandasnya.
Sementara, Kalapas II A Jember Hasan Basri, terkait dengan permasalahan ini, belum berhasil diminta keterangannya. (Slmt)