Dialog Silaturahim Jember Idea ke 14 : Jangan Jadikan Agama Hanya Sekedar Simbol

Screenshot 2019 11 16 13 38 53 01

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Kali ini Dialog Silaturahim Jember Idea Ke 14 yang diselenggarakan di dusun Kalisatan Desa Bangsalsari Kec Bangsalsari  kediaman Amir Mahmud diwarnai pemikiran agama. Jum’at Malam (15/11).

Haqi
Ketua Yayasan Baitul Makmur Ustad Abdul Haqi

Kehadiran Ustad Abdul Haqi mengingatkan kembali pada nilai – nilai Islami.

“Kesadaran mesti dimulai dari kesadaran beragama,” kata Ustad Haqi mengawali perbincangannya.

Agama menurut Ustad Haqi merupakan sandaran dalam menjalani kehidupan dalam bidang apapun

Islam mengajarkan manusia haruslah berdaulat (daulah insaniah),  merdeka dari berbagai bentuk eksploitasi.

“Allah menciptakan manusia sebagai khalifah yang memiliki kedaulatannya,” katanya.

Ustad Haqi menyadari terjadi degradasi nilai, kini agama hadir hanya sebagai simbol.

Dalam konteks pergerakan, ustad Haqi berpesan agar memperbaiki niat terlebih dahulu, lalu tentukan arah perjuangan. Jika orientasinya masih pada permasalahan yang berkutat sebatas pemenuhan ambisi pribadi, maka permasalahan kerakyatan sulit diselesaikan.

“Semangatnya perbaiki menjadi semangat  membangun bukan menjelekkan, yakinlah tidak pernah sulit mencapai sesuatu jika bersama Allah,” katanya seraya menyitir kalimat bijak  ibnu Athoillah.

Begitupun Lora Ahmad juga menyampaikan pesan moralnya, mengingat situasi Jember yang dinilainya kian memprihatinkan.

Ahmad
Lora Ahmad, Tokoh Masyarakat Kecamatan Bangsalsari

“Bukan saja tata kelola birokrasi yang berantakan, anggaran APBD sebagian besar telah dan akan  dipergunakan hanya untuk pencitraan,” sindirnya.

Dia mencontohkan pemanfaatan APBD yang sudah over target, awalnya ditargetkan Bea Siswa untuk 5000 siswa, kini sudah mencapai 10.000 Siswa.

“Ada baiknya memang, tetapi menjadi program yang tak terukur, kesannya sekali lagi hanya untuk pencitraan,” sesalnya.

Karenanya Lora Ahmat berharap musti ada gerakan bersama untuk merubah kondisi Jember yang sedang tak baik – baik saja.

“Tak akan berubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya,” tandasnya. (#)

Table of Contents