Dekan Fikom Unitomo: Teknologi Digital Memaksa Radio Harus Berinovasi dan Adaptif

Loading

Surabaya – Jempolindo.id Teknologi digital memiliki dampak yang signifikan pada stasiun radio di Indonesia. Dengan kemajuan teknologi digital, radio sekarang dapat diakses melalui frekuensi terbatas serta melalui platform digital seperti internet dan aplikasi seluler.

Demikian disampaikan Harliantara Prayudha, Dekan Fikom Unitomo (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo), seperti yang dimuat di laman Jurnal Teknologi dan Komputasi, Vol.06, No.2, Juni 2024.

Menurut Harliantara, panggilan akrab Harliantara, dengan teknologi digital, membuat radio lebih mudah diakses dan memungkinkan keterlibatan masyarakat untuk mendengarkan siaran radio secara online.

“Selain itu, teknologi digital mempercepat proses siaran dan memungkinkan penggunaan simulcast -proses streaming media simultan di radio, sehingga radio dapat bersaing dengan media yang lebih baru dan memperluas pasar untuk pendengar dan pengiklan,” ujar dosen yang meraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung ini.

Walau demikian, kata Harliantara, radio tradisional masih memiliki beberapa kelebihan, seperti kemudahan penggunaan dan jangkauan yang lebih luas di daerah terpencil. ”Meskipun media elektronik terhubung internet menawarkan banyak keuntungan,” ujarnya.

Kata Harliantara, kehadiran media elektronik yang terhubung ke internet memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan radio konvensional. Hal inilah kata Harly, yang menarik bagi pendengar radio, karena akses yang lebih luas, pilihan konten yang lebih beragam, fitur interaktif, kualitas audio yang lebih baik, dan biaya yang lebih murah.

Untuk itulah, Harley panggilan akrab Harliantara memberikan masukan, keniscayaan untuk beradaptasi dan berinovasi bagi stasiun radio untuk tetap eksis di era digital.

“Dengan mengadopsi platform digital, meningkatkan kualitas konten, membangun interaksi dengan pendengar, memanfaatkan data, dan bekerja sama dengan pihak lain, stasiun radio dapat menjangkau audiens baru, meningkatkan keterlibatan, dan bertahan di era digital,” ujarnya.

Harus diakui, menurut Harley, teknologi digital telah memberikan banyak pengaruh positif terhadap masyarakat dan pendengar radio. Seperti akses yang lebih luas, pilihan konten yang beragam, dan fitur interaktif.

Namun, menurut Harley, kalau teknologi digital juga menghadirkan beberapa tantangan bagi industri radio, seperti penurunan pendengar radio tradisional dan fragmentasi audiens.

Untuk itulah, saran Harley, stasiun radio perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital untuk tetap eksis dan menarik pendengar di era digital.

Untuk diketahui dalam pembuatan jurnal ini, menurut Harley, penelitian dilakukan secara kualitatif, menggunakan observasi dan studi literatur untuk mengumpulkan dan memproses data dari sumber yang dapat diandalkan.

“Penelitian telah menemukan bahwa stasiun radio menggunakan teknologi digital untuk mempromosikan program mereka dan berkomunikasi dengan pendengar mereka. Mereka juga menggunakan jejaring sosial untuk belajar tentang isu-isu publik dan meningkatkan keterlibatan public,” tambah Harley yang selalu berpenampilan nyentrik ini.(*)

Table of Contents