Ada Apa Ratusan Kader Bela Negara Kumpul Di Bojonegoro ?

Loading

Bojonegoro _ jempolindo.id _ Ratusan Pembina Kader Bela Negara (PKBN) se Propinsi Jawa Timur berkumpul di Kabupaten Bojonegoro. Mencoba menajamkan kembali nilai perjuangan melalui diskusi bertajuk ” Penguatan Bela Negara Bagi Generasi Muda Di Masa Pandemi Covid 19″. Selasa – Rabu (1 – 2 /11/2020).

Kepala Bakesbang Pol Provinsi Jatim membuka acara diwakili Kabid Integrasi Bangsa Drs Agus Imantoro, MM menyampaikan harapannya agar Kader Bela Negara mampu menjadi ujung tombak di garda terdepan di masa pandemi Covid 19.

Sementara, Ketua PKBN JawaTimur R Thahyo Widodo SH MHum menjelaskan pentingnya penanaman cinta tanah air dalam implementasi kehidupan untuk menghadapi tantangan jaman, baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar.

“Kita mulai dari diri kita sendiri dengan mencintai milik kita sendiri,” kata Tjahyo.

Kepala Bakorwil V Propinsi Jawa Timur yang berkantor di Kabupaten Jember itu, tak bosan – bosan mengajak Kader Bela Negara untuk menjadi ujung tombak terdepan dalam menjalankan nilai – nilai nasionalisme.

Kata Tjahyo, rasa cinta tanah air setidaknya bisa diawali dari mengedepankan penggunaan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.

“Saya lebih suka membeli kipas angin produk dalam negeri dibanding yang merk luar negeri,” katanya.

Tjahyo juga menghimbau agar mulai menggunakan bahasa Indonesia dan Bahasa Ibu untuk komunikasi dalam kehidupan sehari.

“Di kantor saya, sebelum masuk ada tulisan Selamat Datang, Sugeng Rawuh, baru Welcome,” katanya.

Tjahyo juga meminta mewaspadai penggunaan media sosial yang sudah semakin tak terkendali. Medsos bisa menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran yang mengancam Pancasila.

“Kemajuan dunia maya sudah dimanfaatkan untuk kepentingan proxy war,” kata Tjahyo mengingatkan.

Rektor UPN Jawa Timur Prof Dr Ir Akhmad Fauzi MMT membeberkan kondisi negara di tengah Pandemi Covid 19 yang dipandang perlu kesadaran segenap pihak agar segera bisa keluar dari ancaman Covid 19.

Grafik kondisi Covid 19, kata Fauzi masih perlu kewaspadaan. Meski hampir 80 % orang yang terpapar Covid 19 bisa disembuhkan, tetapi sebaran Covid 19 belum ada jaminan berahir.

Pandemi Covid 19, menurut Fauzi berdampak pada runtuhnya pertumbuhan ekonomi, PDRB berada level -3,49 %.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur mengalami konstraksi hingga -3,75 %.

“Karenanya dibutuhkan Strategi Kader Bela Negara dalam menciptakan daya ungkit ekonomi nasional maupun lokal,” tegasnya.

Fauzi melemparkan gagasan perlunya Desa Bela Negara Mandiri (Desa Beladiri) sebagai ujung tombak terdepan pada lapis masyarakat terbawah.

“Tujuannya adalah terciptanya desa yang aman, nyaman,  sejahtera dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa
melalui inovasi teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya lokal untuk mempercepat perkembangan budaya, ekonomi dan kesejahteraan sosial
masyarakat desa dalam tatana kehidupan baru (new normal),” pungkasnya. (*)

Table of Contents