Jember _ Jempolindo.id _ Car Free Day yang sukses digelar oleh Masyarakat Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, sepertinya terhambat perijinan.
Baca juga : Pertama Jember Punya Kampung Mural 3D
Permasalahan kesuliatan perijinan penyelenggaraan Car Free Day itu, diangkat menjadi topik pembahasan Dialog Forum Konco Dewe (FKD) Kabupaten Jember, yang diselenggarakan di Warung Gending Kebonsari. Pada Jum’at (24/02/2023) malam.
Menurut Presiden FKD Jember Lukman Winarno, Car Free Day yang digelar warga Kebonsari itu, merupakan gagasan segar, yang seharusnya mendapat dukungan semua pihak.
“Untuk itu, sengaja kita angkat sebagai topik bahasn pada dialog kali ini, dengan mendatangkan narasumber yang cukup kompeten,” ujarnya.
Sumber permasalahan terhambatnya perijinan itu, juga tidak jelas. Padahal, menurut Ketua Rumah Aspirasi Jember (Raje) Imam Taufik, pada saat launching, Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, juga turut hadir dan mensuport dengan membuka kampung mural 3 dimensi. Pada tanggal 8 Januari 2023.
Namun, pada gelaran berikutnya tiba – tiba, kata Taufik, panitia penyelenggara terhambat dengan perijinan yang tidak bisa diterbitkan oleh Polres Jember.
“Kami juga tidak mengerti apa permasalahan sebenarnya. Semua prosedur sudah kami tempuh, termasuk berkoordinasi dengan semua pihak. Tetapi kami tidak mendapatkan jawaban pasti,” ujar Taufik.
Meski tanpa ijin resmi, Panitia penyelenggara, Kata Taufik ahirnya tetap menggelar. Karena, sudah teragenda, dan peserta yang sudah mendaftar sudah sekira 267 UMKM.
“Kami memaksakan diri, tetap menyelenggarakan acara, meski hanya dengan surat pemberitahuan saja,”ujar Taufik.
Taufik menjelaskan, bahwa gagasan Car Free Day itu bermula dari upaya mewadahi kegiatan anak muda yang suka dengan seni mural.
“Lalu kami kembangkan, menjadi berbentuk bazar, yang diikuti oleh UMKM yang ada dilingkungan Kebonsari. Waktu pembukaan, pengunjungnya mencapai lebih dari 8000 orang,” katanya.
