Jember, Jempolindo.id – Ego Sektoral di lingkungan birokrasi, merupakan kondisi ketika setiap departemen atau unit dalam suatu organisasi pemerintahan atau birokrasi, lebih mementingkan kepentingan dan tujuan sektornya sendiri, daripada kepentingan bersama atau tujuan organisasi secara keseluruhan.
Baca juga: Update Bunga Desaku: Bupati Jember Ajak Para Kepala OPD Bermalam di Tenda
Kuatnya ego sektoral itu, akan menghambat capaian tujuan bersama, yang seharusnya bisa dilakukan lebih efektif.
Bupati Jember Muhammad Fawait, menyinggung kuatnya ego sektoral di Lingkungan Pemkab Jember, saat kegiatan Bunga Desaku, di Kecamatan Tanggul, pada Jumat (23/5/2025) malam.
Sengaja Bupati Jember melakukan rapat evaluasi, terhadap seluruh OPD Pemkab Jember di aula Kebun Zeelandia Desa Kramat Sukoharjo, Kecamatan Tanggul.
Tanpa bermaksud mengkritisi kinerja pemerintahan sebelumnya, Gus Fawait mengevaluasi pola kerja OPD Pemkab Jember, yang terkesan jalan sendiri.
“Selama ini saya amati, bukan mengkritik (bupati) masa lalu ya, ada semacam ego sektoral. Di zaman saya memimpin tidak boleh lagi, harus bareng-bareng,” tegas Gus Fawait.
Kebersamaan itu, kata Gus Fawait akan mempercepat dalam mengatasi kemiskinan, yang tidak bisa hanya ditangani Dinas Sosial saja. Harusnya, OPD terkait juga harus terlibat.
“Seperti pengembangan pariwisata, kalau cuma dikerjakan Kepala Dinas Pariwisata seorang ya tidak mampu, maka harus disupport sama Kadispora yang serumpun, Kadis UMKM dan Kadis Pendidikan,” jelasnya.
“Itu harus dikeroyok bareng-bareng. Ketika itu (dikerjakan) bareng-bareng, tenaganya semakin besar, golnya juga semakin cepat dan baik,” imbuh bupati.
Dalam rapat evaluasi itu, Bupati Jember juga menyinggung fokus capaian Pemkab Jember ke depan, sejalan dengan pemerintah pusat, diantaranya masalah ketahanan pangan.
“Kita (pemerintah daerah) ini kan bagian dari pusat, kita bersinergi salah satunya masalah pangan. Tadi kita ingin 2026 APBD Jember orientasinya adalah pangan, itu salah satunya,” jelasnya.
Demikian pula dengan pengentasan kemiskinan. Seperti pesan Presiden Prabowo Subianto, pengentasan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem akan menjadi fokus Pemkab Jember pada tahun 2026.
“Apalagi nanti akhir bulan Menteri Sosial juga akan datang ke Jember, kita mempersiapkan untuk diskusi,” kata Bupati Jember kepada wartawan.
Untuk meningkatkan kemampuan Fiskal Kabupaten Jember, Gus Fawait juga berharap ada peningkatan PAD (pendapatan asli daerah).
Untuk meningkatkan kemampuan dalam menanggulangi masalah, kata Gus Fawait diperlukan adanya Investasi. Karena untuk membiayai semua program tidak bisa hanya dengan mengandalkan APBD saja.
“Kita butuh di luar (APBD) itu, yaitu investasi. Tadi juga kita sampaikan kepada seluruh OPD, bagaimana pariwisata di Jember ini harus digiatkan lagi,” katanya .
Dunia pariwisata di Jember, pernah menjadi leader, tapi belakangan mengalami kemerosotan.
“Karenanya, perlu sebuah terobosan yang harus dikerjakan bareng-bareng,” tandasnya.
Jika sektor pariwisata maju, investasi maju, wisatawan banyak datang silih berganti, maka perputaran ekonomi juga akan jalan.
“Efeknya pun berlipat-lipat. PAD akan naik, pendapatan masyarakat meningkat, lapangan pekerjaan semakin terbuka, pengangguran turun dan puncaknya adalah turunnya kemiskinan,” jelasnya.
Meski dalam penggarapannya, tidak bisa serta merta, namun perlu digarap dengan tahapan yang jelas.
“Tapi untuk itu semua butuh proses,” tutupnya. (#)