Unmuh Jember Jadi Ajang Bergengsi, ICOGISS 2019

0
542

Loading

Jempolindo.id – Jember. Universitas Muhammadiyah Jember dipercaya menjadi   ajang bergengsi digelarnya Internasional Conference On Governance Innovatios And Social Sciences (ICOGISS) 2019, bertajuk “Government Resilience Policy and Sustainable Development Goal”, Kamis – Minggu (1-4/8/19).

Untuk Visualisasi sentuh Vidio berikut :

Dr Emy Kholifah didampingi Prof Utang Suwaryo MA dan Dr Titin Purwaningsih Sip MSi, mewakili pantia penyelenggara dalam jumpa pers, Jumat (2/8/19) menyatakan anggota ADIPSI dan KAPSIPI dari berbagai Universitas, baik Universitas Negeri maupun swasta seluruh Indonesia, berkumpul di UnIversitas Muhammadiyah Jember.

“Setidaknya kami akan diskusikan sembilan pokok bahasan yang kami anggap sebagai isu utama,” kata Emy.

Menjawab pertanyaan Wartawan tentang isu yang akan dibahas dalam pertemuan itu, Emmy belum bersedia memberikan penjelasan.

“Saya kira kami belum bisa mendahului untuk menyampaikan rekomendasi hasil diskusi,” Kata Emmy.

Sembilan sub thema itu diantaranya, Food Sistem Resilience, Sosial Resilience, Disaster Resilience, Smart City, Resilience City, Cultural Resilience, Public Service and Sustainablility, Political Leadership and Suastainability,  Media In The 4.0 Industrial Revolution, dan Political Communication.

Menurut Dr Titin Purwaningsih Sip MSi menyatakan bahwa peserta merupakan bagian dari Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Seluruh Indonesia (ADIPSI) dan Kesatuan Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia (KAPSIPI).

“Diskusi tentu saja akan membahas yang terkait dengan Ilmu Pemerintahan, untuk menjawab apakah Ilmu Pemerintahan merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau bukan, hasilnya akan dipublikasikan melalui jurnal,” kata Titin.

Lebih jauh Dr Titin menyatakan keberadaan kedua lembaga itu juga merupakan upaya untuk menjawab kegelisahan para akademisi, sejalan dengan tujuan penyelenggaraan pemerintahan adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

“Tantangannya, bagaimana agar berjalannya pemerintahan tetap sustainable, dengan terus melakukan perbaikan manajemen pemerintahan  yang terus berkembang,” tegas titin.

Mengenai eksistensi ADIPSI dan KAPSITI, Prof Utang Suwaryo MA menjelaskan, ADIPSI berdiri pada tanggal 21 Januari 2011 merupakan gabungan dari para Dosen Ilmu Pemerintahan yang keanggotaannya berjumlah 433 dosen. Sedangkan KAPSIPI berdiri pada tahun 2014,  merupakan gabungan dari Lembaga Pengelola Study Ilmu Pemerintahan yang keanggotaannya berjumlah 81 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta seluruh Indonesia.

“Pada dasarnya kedua lembaga yang usianya masih muda itu terus melakukan pengembangan kurikulum terkait dengan bidang study Ilmu Pemerintahan,” Kata Prof Utang.

Lebih lanjut Prof Utang menyatakan Kedua lembaga itu memang masih fokus pada pemantapan kapasitas internal, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk memberikan konstribusi pada eksternal manakala dibutuhkan.

“Jika diperlukan lembaga bisa mengadakan kursus kursus singkat,” kata Prof Utang. (*)

 

Table of Contents