Trisandi Terpilih Ketua ASKAB PSSI Jember, Ditengah Hujan Hujatan

Trisandi terpilih ketua
Trisandi Terpilih Ketua Askab PSSI Jember

Loading

JEMBER – JEMPOLTrisandi terpilih ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Jember periode 2021 – 2025, melalui Kongres Askab PSSI Jember,  yang digelar di taman rekreasi Niagara Water Park Ambulu. Kongres itu juga menetapkan Ferri Andriawan sebagai  Wakil Ketua. Minggu Siang (23/05/2021).

Trisandi Terpilih Ketua Ditengah Hujan Hujatan

Terjunnya Trisandi,   sempat memicu polemik. Kalangan sepak bola Jember menghawatirkan, kedekatan  Trisandi  dengan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto, dapat menyebabkan tidak profesional dalam mengelola Manajemen ASKAB PSSI Jember.

Trisandi Terpilih Ketua Askab PSSI Jember
Keterangan Foto : Mantan Asisten Manajer Persid, Satriyo Budi Darmawan

Mantan Asisten Manajer Persid era tahun 2018, Satriyo Budi Darmawan, akrab dipanggil Yoyok, menyampaikan kegelisahan para pelaku sepak bola Jember, atas  munculnya tokoh Trisandi.

“Isu itu mencuat menjelang perebutan ketua ASKAB PSSI Jember, saya juga sempat menghawatirkan,” katanya.

Namun, kata Yoyok, panggilan akrab mantan Sekretaris Gabungan Supporter Jember (Gangster) itu,  fakta kongres berbicara lain,  ternyata dari 79 pemilik suara, datang 70 orang, memilih  Trisandi 65 orang, memilih Mohammad Ikhsan 3 orang, dan 2 orang suara tidak sah.

“Artinya orang sepak bola sendiri telah menaruh harapan kepada Trisandi, untuk menggerakkan sepak bola Jember, yang memang pada era sebelumnya sempat mati suri,” ucapnya.

Menurut Yoyok, persoan mendasar atas mandegnya pertumbuhan dunia sepak bola Jember, bertumpu pada masalah anggaran. Sehingga, dengan terpilihnya Trisandi berharap  dapat mecukupi kebutuhan anggaran .

“Tampaknya, yang menjadi kekhawiran para pelaku sepak bola, kan masalah macetnya anggaran, maka karena Trisandi bagian dari lingkaran kekuasaan, pelaku sepak bola berharap kebutuhan anggaran ke depan tidak lagi mengalami kesulitan,” jelasnya.

Mengenai status Trisandi sebagai orang dekat Bupati Jember, Yoyok tidak terlalu menyoal, berdasarkan pengalamannya, saat turut andil dalam mengelola Persid, persoalan mendasarnya adalah profesionalisme dalam mengelola manajemen, sehingga seorang ketua sebisanya mampu menggerakkan semua potensi.

“Jadi, masalahnya sebenarnya kan bukan soal orang dekat bupati atau bukan, masalah ya kembali lagi pada profesionalisme,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yoyok menegaskan, tantangan kedepan Trisandi harus mampu menjawab kehawatiran publik sepak bola, dengan menciptkan prestasi yang membanggakan.

“Ya sekarang, kan sudah terpilih, tergantung Trisandi bagaimana menjawab kehawatiran itu dengan prestasi,” tandasnya.

Trisandi Menjawab

Usai terpilih,  secara terpisah Wartawan, mengkonfirmasi keterpilihannya, Senin (24 Mei 2021), Trisandi menegaskan, dunia sepak bola merupakan olah raga yang disukainya sejak kecil.

“Alhamdulillah, kita runtut dari saat mendaftarkan kemarin  (sebagai calon Ketua Askab PSSI Jember), sejak semula merupakan niatan saya, karena dunia sepak bola, merupakan kesenangan saya dari kecil. Kalau seandainya saya tidak berbakat bermain bola, maka saya harus ikut mengurus bola,”  ucapnya.

Trisandi Terpilih Ketua ASKAB PSSI Jember
Ket Foto : Ketua ASKAB PSSI Jember terpilih, Trisandi Apriana

Trisandi menyadari, bahwa PSSI Jember selama ini, belum terurus secara baik, bahkan PSSI Jember tidak memperiapkan  pemain tim nasional dengan baik. Kalaupun  mereka berbakat, biasanya mencari sendiri upaya mengembangkan dirinya.

“Artinya selama ini, pemain berbakat berjalan sendiri-sendiri, tidak terkelola dengan baik,” ujarnya.

Karenanya, menurut Trisandi kedepan perlu ada upaya penjaringan pemain berbakat, melalui kompetisi berdasarkan kelompok umur.

“Kompetisi berdasarkan kelompok umur itu, berpotensi untuk melihat pemain berbakat yang akan kita kembangkan selanjutnya,” ujarnya.

Untuk itu,  menuju tercapainya  upaya pembinaan dan penjaringan pemain berbakat, Trisandi juga merasa perlu mengembangkan Sekolah Sepak Bola (SSB). Sementara, SSB yang sudah terafiliasi dengan club dan PSSI Jember hanya ada dua SSB.

“Karenanya,  kita akan siapkan  semua kebutuhannya. Oh .. misalnya mereka butuh pelatih yang bersetifikasi, ya kita akan siapkan,” ujarnya.

Begitupun dengan ketersediaan sarana dan prasarana, Trisandi menegaskan perlu untuk mengembangkannya. Misalkan, terkait dengan lapangan sepak bola yang memenuhi standart FIFA, Trisandi berharap bukan hanya JSG dan Stadion Notohadinegoro saja, perlu juga menginventarisir lapanngan lainnya.

Program Jangka Pendek

Mengenai program kedepan, Trisandi merasa perlu membicarakannya dengan pengurus lainnya. Apalagi, dalam waktu dekat ada agenda Piala Bupati, Liga Pelajar, dan agenda rutin PSSI Jember.

“Untuk itu, ya kami akan bicarakan dulu dengan semua pengurus. Ini kan juga struktur kepengurusan belum terbentuk, yang ada hanya Ketua dan wakil ketua, bidang – bidang ke bawah belum terbentuk.” Katanya.

Pembinaan Club Yunior

Menjamurnya Club Yunior di Kabupaten Jember, juga menjadi target pembinaan, Trisandi berjanji akan melakukannya ke depan. Menurut Anggota DPRD Jember dari Partai Demokrat itu, dunia sepak bola bukan hanya urusan skill, tetapi juga soal penguasaan diri,  emosi dan adanya pengarahan.

“Saya juga kan pernah di club yunior. Jadi pemain yunior sebenarnya luar biasa kemampuannya, tinggal  latihan dan pengarahannya,” katanya.

Jika, usia sudah lulus SMA, menurut Trisandi biasanya hilang minatnya bermain bola. Karenanya, semangat itu jangan sampai hilang.

“Dulu di era 90 an atau 2000 an, cita – cita anak muda biasanya hanya tiga, tentara, dokter dan pemain bola. Nah semangat itu harus kita kembalikan, maka dari itu, kita akan tumbuhkan lagi semangat itu,” katannya.

Mengenai ketertarikan anak muda pada olah raga footsal, Trisandi tidak menghawatirkannya, karena menurutnya, Sepak Bola memiliki daya tarik dan karakter sendiri.

“Ini keberuntungannya kalau di Jember, setiap desa biasanya sudah ada lapangan sepak bolanya,” pungkasnya. (wildan)