Jempolindo.id – Jember. Masih seputar jalan berlubang. Santai saja suasana warga saat bergotong royong menambal jalan berlubang di jalan Moh Yamin Kelurahan Tegal Besar Jember. Minggu (3/2/19). Sepanjang ratusan meter jalan berlubang yang sudah banyak menelan korban itu selesai dengan dana swadaya masyarakat.

Patut jadi catatan, bahwa warga sekitar selama ini sudah menyampaikan secara prosedural kepada Kelurahan Tegal Besar dan hanya dijawab bahwa urusan jalan adalah urusan Dinas PU Bina Marga. Warga juga tidak melakukan protes yang aneh – aneh. Sekali lagi ditegaskan suasana sangat kondusif- (CETAK TEBAL).


Ditemui saat kerja bhakti, Inisiator Tim Jalan Lubang Swasta ini adalah Ketua Karang Taruna Wira Bhakti Mandiri Gg Beringin Kelurahan Tegal Besar – Kaliwates – Jember, Iwan Kristianto, menyampaikan bahwa upaya ini sudah digagas sejak satu bulan yang lal, setelah banyak pengguna jalan jadi korban jalan yang rusak itu.
“Gak ada maksud apa-apa, hanya kegiatan sosial biasa saja, kami gak tega mendengar sudah banyak berjatuhan korban,” kata Iwan.
Iwan menggunakan kas Karang taruna sebesar Rp 400 ribu, kekurangannya didapat dari sumbangan masyarakat.
“Kegiatan seperti sudah biasa kami lakukan. Ya gak ada urusannya dengan politik. Ada juga yang menawarkan dari partai politik, ya kami tolak,” tegas Iwan.
Menanggapi kriteria Kondusif dan tak kondusif yang digunakan Bupati Jember dr Faida MMR sebagai acuan untuk menanggulangi jalan berlubang, Iwan mengaku tak hirau.
“Gak ada urusannya dengan tim jalan lubang, kami juga tidak tahu mereka sudah nyampai kesini atau belum, salah sendiri kenapa gak segera ditanggulangi, masak harus menunggu berjatuhan korban,” sergahnya.
Siswanto Warga Perum Bumi Tegal Besar, juga membenarkan bahwa kegiatan kerja bakti warga itu dilakukan dengan gotong royong, tanpa sumbangan dari pihak manapun.


“Sisa kekurangan kas karang taruna, warga berpartisipasi, urunan semampunya,” kata Siswanto.
Memperhatikan banyaknya baligo Calon Anggota DPRD/DPRRI yang bertaburan di sepanjang jalan Moh Yamin, Herman, warga Tegal Besar mengaku tidak mengerti. Seharusnya para Calon anggota DPR itu paling tidak turut memperjuangkan keadaan masyarakat yang diharapkan suaranya.
“Aneh memang, minta dipilih tapi gak jelas apa perjuangannya untuk rakyat. Cuma mengotori sepanjang jalan saja, baligo berjejer semua minta dipilih, rakyat mengeluh yo gak peduli, embuh ra wis,” Keluhnya. (#)