Tahun 2024, Dinkes Jember Targetkan Warga Jember 100 Persen ODF

jempolindo, jember, dinkes jember, warga jember, 100 persen odf
Plt Kepala Dinkes Jember dr Koeshar Yoedyarto

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Dinkes Jember targetkan tahun 2024, Warga Jember sudah 100 persen ODF (Open Defecation Free ), yakni  kondisi ketika setiap individu dalam masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan.

Pernyataan itu, disampaikan Plt Kepala Dinas Keehatan Kabupaten Jember dr Koeshar Yoedyarto, saat  menanggapi desakan Komisi D DPRD Jember, pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi D DPRD Jember,  Dinas Kesehatan, Dinas Sosial  dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KAB) Kabupaten Jember, di ruang KomisiD DPRD Jember. Selasa (31/01/2023) siang.

jempolindo,jember, dinkes jember, warga jember, 100 persen odf
RDP Komisi D DPRD Jember

Untuk menangani rendahnya ODF, kata dr Koeshar Yoedyarto, pihaknya akan segera berkoordinasi  dengan Muspika, yang wilayahnya masih tergolong ODF rendah.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan muspika yang wilayahnya masih tergolong ODF rendah.  Selanjutnya agar dilakukan penelitian, apakah penyebabnya karena faktor ekonomi, atau karena faktor kebiasaan,” ujarnya.

Karena, menurut Koeshar jajaran Muspika dan Pemerintahan Desa lebih mengetahui kondisi masyarakatnya.

“Jika memang penyebabnya fakor ekonomi. kalau itu penyebabnya, bisa dilakukan penggalangan dana untuk membuatkan jamban. Tetapi jika penyebabnya faktor kebiasaan, maka bisa dilakukan penyuluhan. Sehingga masyarakat merubah kebiasaannya,” ujarnya.

Baca juga : Hadapi Resesi Ekonomi Global, DPRD Jember Dukung Penguatan UMKM 

Jempolindo _ Desakan Komisi D DPRD Jember 

Sebelumnya, Anggota Komisi D DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo mengungkap data, masih ada sekira 132.567 Kepala Keluarga yang masih berstatus ODF (Open Defecation Free (ODF) rendah. Yakni  kondisi ketika setiap individu dalam masyarakat tidak buang air besar sembarangan.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, kareanya kami meminta agar Dinas Kesehatan segera mengalokasikan anggaran, jangan menunggu dinas lainnya,” ujar Ardi.

Rendahnya ODF itu, menurut legislator Partai Gerindra itu, merupakna salah satu faktor penyumbang tingginya angka stunting di Kabupaten Jember.

“Rendahnya ODF itu akan berdampak pada tingginya angka stunting, dan berpengaruh pada faktor kesehatan,” tegasnya.

Pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) dari Dinas Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Jember, menurut Ardi dinilai belum cukup memadai. Sehingga diperlukan upaya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.

“Sedangkan anggaran sebanyak 200 juta yang ada di Dinas Kesehatan,  hanya sekedar anggaran untuk sosilasasi. Pada dasarnya, masyarakat tidak hanya butuh sosialisasi, melainkan aksi,” tandasnya.

Sedangkan Anggota DPRD Jember Sucipto Mujiburrohman, mempertanyakan data ODF yang hanya terjadi di 24 Desa. Menurutnya data yang ada masih patut diverifikasi kebenarannya.

“Ini bukan hanya soal kebiaaan, tetapi juga memang belum adanya ketersediaan jamban yang cukup, sehingga masyarakat masih banyak yang buang air besar sembarangan,” tandasnya. (Ribut)