14.9 C
East Java

Saud : ” Kalau Ada Yang Menarik Narik Kaki Bu Bupati Bilangkan Saya”

Loading

Jempolindo.id – Jember. Cukup mengejutkan pernyataan Pimpinan KPK Saut Situmorang saat sosialiasi RoadShow Bus KPK 2019 “Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi”   di Pendopo  Wahya Wibawa Graha Kabuaten Jember,  Jum’at (30/8/19).

“Kalau ada yang menarik narik kaki Bu Bupati bilang saya,” Saut melontar  kalimat saat pidato pembukaan.

Roadshow Bus KPK
Saud Situmorang membuka Acara Roadshow Bus KPK 2019 Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi dengan menabuh gendrang bersama Bupati Jember dr Faida MMR didampingi Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqid Arief

Tentu saja kalimat itu menimbulkan beragam  tafsir. Ketua IBW Sudarsono yang  tampak hadir pada acara itu, juga merasa bingung menafsirkan kalimat yang disampaikan Saut.

“Kira – kira apa maksudnya ya ?,” Kata Sudarsono seraya bertanya.

Undangan lainnya juga hampir serupa, mentafsirkan seolah kedatangan KPK ke Jember  secara khusus hendak membentengi Bupati Jember dr Faida MMR dari oknum yang menarik – narik Faida agar terjerembab ke jurang korupsi.

Ketua LSM MP3 Farid Wajdi menilai statemen Saud Situmorang  perlu diklarifikasi apa yg maksud ” menarik-narik ” kaki bupati itu,  kesannya melindungi bupati.

Farid Wajdi
Ketua LSM MP3 Jember Farid Wajdi meminta agar pernyataan Saud Situmorang di Klarifikasi

“Jika misalnya ada yang ajak-ajak korupsi kan bisa ditolak saja tidak perlu bilang ke komisioner KPK, cukup lapor di APH daerah seperti polri, jadi  statemen konotatif dari salah satu komisioner KPK itu adalah berlebihan dan tidak proporsional,” kata Farid.

Kehadiran Farid pada acara itu rupanya berharap ada sosialisasi tentang pencegahan korupsi dan penanganannya.

“saya pikir,  saya  sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat  berharap ada sosialisasi khususnya bagaimana upaya-upaya pencegahan korupsi agar tidak terjadi ataupun bagaimana  peran masyarakat dalam upaya pencegahan maupun pelaporan jika ada temuan indikasi korupsi,” sesalnya.

Saud menyampaikan bahwa upaya penindakan terhadap terduga korupsi melalui jalur OTT ternyata hanya menaikkan  Indeks presepsi korupsi  1 poin.

Pimpinan KPK berpikir untuk  semua orang sehingga KPK harus chek and balance. karenanya menurut Saud, kehadiran negara dalam upaya pencegahan harus hadir.

“Mencegah lebih baik
Karena OTT yang didobelkan tidak menaikkan indeks presepsi korupsi,” kata Saud.

Kehadiran KPK di Jember ditanggapi positip Aktivis LSM MP3 Yudha Edy Prasetyo, yang menurutnya merupakan upaya strategis menanamkan budaya anti korupsi sejak usia dini.

“saya rasa acara tadi merupakan  acara yang baik yang bertujuan edukasi untuk pembelajaran bagi warga,  bagaimana peran serta KPK di daerah,” kata Yuda.(*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img