Rama Tampak Tersenyum Terima Sepeda Baru Dari Bupati Jember

Rama Tampak Tersenyum
Caption : Bupati Jember Ir H Hendy SIswanto ST IPU saat menyerahkan sepeda baru untuk Hafid Krisna Ramadhan atau Rama (10)

Loading

Jember – Rama tampak tersenyum, sinar matanya berbinar saat meneriam sepeda baru dari Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU di Pendopo Wahyawibawagraha Pemkab Jember, Selasa (21/12/2021) siang.

Barangkali sepeda baru itu cukup menghibur kesedihan Rama yang ditinggal Ayah dan kakaknya  saat erupsi Gunung Semeru (Sabtu, 4 Desember 2021). Sebelumnya, ketika Bupati Jember Hendy Siswanto berkunjung ke wilayah Bencana Semeru,  Rama sempat mengisaratkan cemas, dia ingin sekolah.

Ayah Rama, Hambali (58) bekerja sebagai sopir truk di pertambangan pasir di Kamar Kajang, Sumberwuluh, Lumajang. Secara bergantian truk itu disopiri bersama kakaknya, M. Faisal Akbar (20).  Truk mereka diketahui terpendam lumpur panas erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12).

Rama yang duduk di Kelas 5 Sekolah Dasar (SD) menyimpan kekhawatiran tentang sekolahnya. Karena selama ini memang ayah dan kakaknya yang mencari nafkah untuk kehidupan keluarga.

Kala itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyempatkan diri untuk memberikan ketenangan bagi Rama dengan video call Bupati Jember, Hendy Siswanto. Thoriq menitipkan Rama terutama terkait persoalan pendidikannya.

Semuanya dijawab Bupati Hendy, dengan kesanggupan untuk membiayai hidup Rama hingga kelak bisa melanjutkan sekolah.

“Ini keluhan mas Rama, kami berkomitmen  untuk dapat melanjutkan sekolahnya, selain memberikan hadiah berupa sepeda baru, kami juga sanggupi agar Rama bisa melanjutkan sekolah, sampai kuliahpun pemkab Jember akan bantu,” ujar Bupati Jember Hendy Siswanto.

Kisah Duka Rama

Hafid Krisna Ramadhan atau Rama (10), sebelumnya tidak mengetahui, kalau Ayah dan Kakaknya telah tiada. Semula Rama hanya mengira kalau mereka  sedang kerja lembur, sebagai sopir truk di Lumajang.

Mugiati (46) ibunya, tak tega memberitahu Rama, kalau Ayah dan Kakaknya sudah tiada. Jika Rama bertanya,  Mugiati selalu mencari cari alasan, berusaha menutupi kejadian sebenarnya.

Rama baru mengerti, Ayah dan kakaknya telah meninggalkannya, saat dia menerima santunan dari  Menteri Sosial Risma Triharini di bawah tenda pengungsian bersama keluarga korban yang lain.  Sontak saja tangis anak itu pecah.

“Rama memang baru  tahu kalau ayahnya dan kakaknya sudah tiada,” ungkap Mugiati

Rama bersama ibunya, datang dari tempat tinggal kerabatnya di Purwoasri, Gumuk Mas, Jember. Mereka menerima sekedar hadiah dari Bupati Jember Hendy Siswanto. (Agung)

 

Table of Contents