Prof Yuli Witono : “Bukan Bupati, Tapi Jember Yang Memanggil Kami”

Yuli Witono
Keterangan Foto : Bupati Jember Ir H hendy Siswanto, seperti biasa didampingi Wabup KH MB Firjaun Barlaman, saat acara penyerahan SK kepada 29 orang tenaga Ahli, kamis malam, 10/06/2021, berharap keberadaan Tenaga Ahli itu akan membawa terobosan di segala bidang.

Loading

JEMBER _ JEMPOL – Prof  Yuli Witono merupakan Ketua Tim Ahli yang dipercaya bupati Jember mendampingi dan memberikan masukan untuk kepentingan Jember ke depan.    “Yang memanggil kami bukan bupati, tapi yang memanggil kami adalah Jember. Mari kita sisihkan waktu, bantu bupati bangun Jember. Wis Wayahe Jember Bangkit,” Kata Ketua Tim Ahli Bupati, Prof Yuli Witono, saat  menerima SK Tenaga Ahli dari Bupati Jember.  Kamis Malam (10/06/2021).

Prof Yuli Witono Guru Besar Unej

Prof Yuli Witono merupakan Guru Besar & Entrepeneur Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember, atas kapasitasnya  Bupati Jember Hendy mempercayainya,  untuk memimpin  29 Tim Ahli, yang bakal membantu memberikan masukan, kepada Bupati dan Wakil Bupati Jember.

Bupati Jember Ir H hendy Siswanto bersama  Wabup KH MB Firjaun Barlaman, saat acara penyerahan SK kepada 29 orang tenaga Ahli, kamis malam, 10/06/2021, menyampaikan harapannya atas  keberadaan Tenaga Ahli itu mampu melakukan  terobosan dalam segala bidang.

“Jember akan segera maju sesuai dengan proyeksi kita, semoga keberadaan tim bupati ini, Jember akan maju, kami tidak ada maksud mengajari bapak ibu sekalian,” tuturnya.

Tugas pokok anggota tim ahli,  yang memiliki keahlian sesuai bidangnya masing-masing ini, untuk membantu Bupati dan Wabup, serta ikut mengawasi pembangunan dan perencanaan ke depan.

“Mereka harus berkolaborasi, bekerja secara tim untuk mengejar ketertinggalan, melakukan akselerasi dengan keahliannya masing-masing,” kata bupati.

Lestarikan Budaya

Sebagai daerah yang memiliki  beragam suku dan etnis, Jember punya  kekhasan budaya yang tidak semua  daerah lain  memilikinya. Jember terbentuk melalui percampuran budaya (hybrid culture) dengan dua anasir budaya yang dominan, Madura dan Jawa.

Hasil percampuran budaya yang dikenal dengan sebutan Pandhalungan ini, menjadi salah satu kekuatan Jember untuk membangun dalam banyak bidang.

“Mari kita ‘ramut’ (merawat,red) budaya kita hingga menjadi kekuatan untuk meningkatkan ekonomi kita menuju Jember Bangkit,” ajak Bupati Jember, Hendy Siswanto, pada acara pelantikan Tim Ahli Bupati di Pendopo Wahya Wibawagraha, Kamis malam (10/06/2021).

Kekayaan dan keaneragaman budaya yang hidup di Jember ini merupakan kearifan lokal, kata Bupati Hendy kewajiban bersama untuk mempertahankannya sebagai warisan luhur.

“Kalau kita tidak peduli kepada budaya kita, siapa lagi yang akan peduli, budaya kita akan hilang dan tidak dikenal di masyarakat,” ujar bupati.

Salah satu budaya luhur warisan nenek moyang yang harus dilestarikan, adalah silat. Meski beberapa waktu lalu kelompok dari seni beladiri ini sempat menimbulkan keresahan masyarakat akibat terjadinya gesekan antar oknum anggota perguruan, tapi keberadaannya tetap saja harus dirawat dan dilestarikan. (wildan)