Jember – Jempol. “Cimande Itu Mendidik Agar Generasi Muda Menjadi Anak Sholeh”. Pernyataan itu disampaikan Mungkas Braja Mukti (23) saat ditemui Jempol disela – sela Ajang Silaturahmi Cimande Jember di Padepokan Macan Tutul “Anak Santri”, Kamis Malam (4/4/19).

Semboyan Cimamde Anak Sholeh : Hirup tanpa sieun
Maot tanpa kaduhung
artinya :
Hidup tanpa takut
Mati tanpa sesal
Diantara anak didiknya, Mungkas mengaku belajar Imu Silat dari Bapaknya, Abah Imam Soebandi. Setiap perhelatan Cimande Jember, hampir selalu tampak kehadiran anak muda ini. Penampilannya kelihatan betul sebagai pesilat yang tekun berlatih.
Namanya sudah tak asing di gelanggang laga Cimande, Mungkas Braja Mukti. Tokoh Muda ini menjadi tonggak penerus Cimande “Anak Sholeh” Desa Puger Kulon – Kecamatan Puger – Jember.


“Riwayatnya, Bapak belajar dari almarhum Muhammad Syahid, beliau pendiri pertama Cimande Puger,” tutur Mungkas.
Menurut Mungkas, Cimande Anak Sholeh yang kini dibinanya didirikan Mbah Imam Soebandi berdiri sejak tanggal 05-November-1953 di desa puger kulon- Kecamatan Puger Kabupaten Jember.


“Abah bandi awalnya prihatin melihat banyaknya pemuda di desanya yg selalu minum-minuman keras dan hal negatif lain nya, hingga abah Bandi tergerak hatinya dan mengumpulkan pemuda setempat untuk di ajarkan bela diri cimande, dengan ritual taleq abah bandi mulai mengarahkan muritnya untuk melakukan sholat mengaji dan hal positif lain nya,” tutur Mungkas.
Mungkas rupanya mewarisi kegigihan Abah Imam Soebandi untuk terus mengembangkan Seni Silat Cimande ke berbagai pelosok daerah.
“Kini sudah ratusan bahkan ribuan murid berada dalam naungan Padepokan Anak Sholeh. Kami juga sudah memiliki berbagai ranting & cabang di wilayah jember hingga di luar jember. Kami bertekad terus berjuang mengembangkan Cimande agar tidak punah dan tetap eksis di negeri sendiri,” harapnya. (*)