Jember – Jempol. Serasa telah menemukan irama langkahnya, seiring tabuhan rancak kendang, dunia persilatan Cimande di Kabupaten Jember semakin menemukan ritmenya untuk saling menjalin silaturahmi antar perguruan. Seperti yang kali ini digelar di Markas Perguruan Cimande “Macan Tutul Anak Santri” desa Tutul Kecamatan Balung Jember, setidaknya ada 20 Perguruan Cimande Jember saling adu laga Jurus kembangan. Kamis Malam (4/4/19).

Tampak turut merestui gebyakan adu jurus itu 23 pendekar sepuh Cimande Jember, diantaranya Ketua DPP PPTI Mas Anang, Mbah Marsidi Bangsalsari, Mbah Imam Puger, yang juga memberikan apresiasi positif atas semakin tumbuhnya gerakan Cimande Kabupaten Jember.
Mas Anang ingat betul gerakan ini dimulai sejak tahun 2015 di Lapangan Bangsalsari Jember. Sebagai sesepuh PPTI Mas Anang turut berterima kasih kepada Drs Zarkasi yang sudah berinisiatif mendorong semangat sedulur cimande
“Menurut hemat saya, cimande di Jember ada hampir di 248 desa, jumlahnya mencapai puluhan ribu, jika saja bisa bersatu maka akan menjadi kekuatan besar,” ujarnya.


Dirinya meminta agar acara menjalin silaturahmi itu terus dijadikan agenda rutin, sehingga antar perguruan Cimande dapat saling belajar dan mempererat tali persaudaraan.
“Awak dewe iki tunggal banyu, Sambangono arek arek yo,(red – Kita ini satu saudara, tengok anak- anak yo),” seraya berbisik kepada Jempol.
Macan Tutul Anak Santri Balung
Tokoh utama perguruan Macan Tutul “Anak Santri” Adang Hoirul Anam mengaku mulai aktif melatih pemuda Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember sejak 4 tahun berselang.


“Sudah 15 tahun sempat mengalami vakum, hampir tak ada gerakan,” kata Adang.
Pria usia 41 tahun itu bertekad meneruskan ilmu yang diajarkan bapaknya kepada para generasi muda. Kini setidaknya ada 120 siswa generasi muda yang dilatihnya. Perkembangan perguruannya juga diakuinya tak lepas dari dorongan para tokoh di desa Tutul.
“Saya belajar dari bapak saya sendiri dan bpk belajar dari Mbah saya Bang Jumbiak satu perguruan Sama Bang ilysas tanggul yang belajar langsung Dari Abah khair bogor. Bapak saya namannya Pak Ruslan,” ceritanya singkat.
Adang berharap ajang silaturahmi itu akan terus terjalin hingga kebesaran Silat Cimande dapat tumbuh dan berkembang kembali.
“Saya berharap persatuan antar Cimande tetap terjaga dan cimande dapat terus maju, agar kebudayaan asli Indonesia tetap lestari, serta mewariskan pemikiran positif kepada generasi penerus. Begitu pesan bapak,” tutur Adang. (*)