16.7 C
East Java

Ngumpulkan “Balung Pisah” 20 Perguruan Cimande Jember Adu Keindahan Kembangan

Loading

Jember – Jempol.  Serasa telah menemukan  irama langkahnya, seiring tabuhan rancak kendang, dunia persilatan  Cimande di Kabupaten Jember  semakin menemukan ritmenya untuk saling menjalin silaturahmi antar perguruan. Seperti yang kali ini digelar di Markas Perguruan Cimande “Macan Tutul Anak Santri” desa Tutul Kecamatan Balung  Jember, setidaknya ada 20 Perguruan Cimande Jember saling adu laga Jurus kembangan. Kamis Malam (4/4/19).

Tampak turut merestui  gebyakan adu jurus itu  23 pendekar sepuh Cimande Jember, diantaranya Ketua DPP PPTI  Mas Anang, Mbah Marsidi Bangsalsari, Mbah Imam Puger, yang juga memberikan apresiasi positif atas semakin tumbuhnya  gerakan Cimande Kabupaten Jember.

Mas Anang ingat betul gerakan ini dimulai  sejak tahun 2015 di Lapangan Bangsalsari Jember.  Sebagai sesepuh PPTI  Mas Anang turut  berterima kasih kepada Drs Zarkasi yang  sudah  berinisiatif mendorong semangat sedulur cimande

“Menurut hemat saya, cimande di Jember ada hampir di 248 desa, jumlahnya mencapai puluhan ribu, jika saja bisa bersatu maka akan menjadi kekuatan besar,” ujarnya.

Ketua DPP PPTI Mas Anang

Dirinya meminta agar   acara menjalin silaturahmi itu terus dijadikan agenda rutin, sehingga antar perguruan Cimande dapat saling belajar dan mempererat tali persaudaraan.  

Awak dewe iki tunggal banyu, Sambangono arek arek yo,(red – Kita ini satu  saudara, tengok anak- anak yo),seraya berbisik kepada Jempol.

Macan Tutul Anak Santri Balung

Tokoh utama perguruan Macan Tutul  “Anak Santri” Adang Hoirul Anam mengaku  mulai aktif melatih pemuda Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember  sejak 4 tahun berselang.

Sesepuh Cimande Macan Tutul Anak Santri Adang Hoirul Anam

“Sudah 15 tahun sempat mengalami vakum, hampir tak ada gerakan,” kata Adang.

Pria usia  41 tahun itu bertekad meneruskan ilmu yang diajarkan  bapaknya kepada para generasi muda. Kini setidaknya ada 120 siswa  generasi muda yang  dilatihnya. Perkembangan perguruannya juga diakuinya tak lepas dari dorongan para tokoh di desa Tutul.

“Saya belajar dari bapak saya sendiri dan bpk belajar dari Mbah saya Bang Jumbiak  satu perguruan Sama Bang ilysas tanggul yang belajar langsung Dari Abah khair bogor. Bapak saya namannya  Pak Ruslan,” ceritanya singkat.

Adang berharap ajang silaturahmi itu akan terus terjalin hingga  kebesaran Silat Cimande dapat tumbuh dan berkembang kembali.

“Saya berharap persatuan antar Cimande tetap terjaga dan cimande dapat terus maju, agar kebudayaan asli Indonesia tetap lestari, serta mewariskan pemikiran positif kepada generasi penerus. Begitu pesan bapak,” tutur Adang. (*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img