Jempolindo.id – Jember. Upaya Kejaksaan Negeri Jember ungkap kejanggalan mangkraknya Revitalisasi Pasar Manggisan, tampaknya terus berlanjut. (Baca : Revitasisasi Pasar Manggisan)
Hasil pendalaman barang bukti yang disita saat penggerebekan kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Pemkab Jember (Baca : Kantor ULP Dan Disperindag Jember Digledah, Kejaksaan Sita Barang Bukti ) memperkuat dugaan adanya pengkondisian pemenang lelang.
Saat dikonfirmasi wartawan, seperti dirilis Kabar24.com , dan Jember1tv.com, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jember Herdian Rahardi menegaskan pihaknya tengah mendalami dugaan terjadinya rekayasa pemenang lelang.


“Kami tengah mendalami untuk mempertajam dugaan tersebut,” jelas Herdian Rahardi.
Senada dengan Kajari Jember, Herdian juga menyampaikan dugaan itu didapat dari keterangan sejumlah saksi dari unsur PNS, diantaranya dua pejabat Disperindag dan enam anggota kelompok kerja (Pokja) ULP proyek rehab Pasar Manggisan.
Kata Herdian, keterangan saksi mengarah pada adanya rekayasa pemenang lelang dengan memberikan syarat lelang yang hanya bisa dipenuhi oleh peserta lelang yang dikehendaki.
“Seperti memasukkan syarat-syarat yang tidak umum,” jelasnya.
Perbuatan melawan hukum yang dilakukan secara berjamaah itu juga membuka kemungkinan terjadinya rekayasa serupa pada pelaksanaan 12 pasar lainnya.
“Termasuk juga kemungkinan terjadi hal yang sama dalam lelang rehab pasar lain selain Pasar Manggisan,” pungkasnya. (*)