Jember_Jempol. Bermula dari sikap kritis warga Lingkungan Karangtengah Desa Sukokerto Kecamatan Sukowono, konflik antar warga dan Kepala Desa Sukokerto Sri Sulasmi tak kunjung usai.
Dikonfirmasi melalui phone seluler, Kamis (02/07/2020) Warga Desa Sukokerto Muhammad Saedi, menjelaskan perseteruan bermula dari ktitik Edi atas pembangunan jalan paving yang pelaksanaannya tak jelas penyelesaiannya.
“Saya kan pas bangun masjid, pengiriman material kami sempat terganggu,” kata Edi.
Atas sikap kritis itu Edi dilaporkan ke Polsek Sukowono, untuk dilakukan mediasi.
“Sayang Bu Kades tidak hadir. saya ingin permasalahan ini segera tuntas,” keluh Edi.
Keluh kesah warga malah dijawab Kepala Desa dengan memasang Banner yang isinya terkesan memojokkan Warga Lingkungan Karangtengah.
“Kenapa Kades hanya memasang banner hanya untuk warga Lingkungan Karangtengah, seharusnya pasang saja di balai desa,” tukasnya.
Terjadilah perang Banner, empat hari berikutnya, menjawab banner kades, warga juga memasang banner.
Banner yang dipasang warga diturunkan pihak polsek dan satpol pp Kec Sukowono. Tentu saja warga protes atas upaya pembongkaran banner itu.
“Kami mohon Bu Kades tidak bersembunyi dibalik aparat kepolisian dan satpol pp. Hadapi warga dengan jiwa kesatria,” tegasnya.
Warga meminta agar Kepala Desa segera menyelesaikan konflik itu tanpa melibatkan pihak kepolisian.
“Bu Kades kan dipilih rakyat, tolonglah rakyat ditemui secara baik – baik,” pungkasnya.
Sampai berita diturunkan Jempol belum berhasil mengkonfirmasi Kepala Desa Sukokerto. (sofyan)